Tujuannya, agar pengendara memiliki interval waktu kapan harus berhenti dan melaju di saat yang tepat.
Barulah beberapa dekade setelahnya, yakni pada tahun 1922, seorang opsir polisi bernama William Potts menyempurnakannya, dan membuat lampu lalu lintas bisa dioperasikan otomatis menggunakan listrik.
Alasan Pemilihan Warna
Laman yang sama menyebutkan bahwa sebelum memilih warna lampu, dahulu penemu juga melibatkan pakar psikologi yang mampu menerjemahkan simbol. Artinya, semua dibuat dengan pertimbangan matang, bukan asal.
Merah digunakan sebagai simbol berhenti, lantaran sudah sejak lama warna itu dipercaya sebagai peringatan bahaya serta ancaman. Aksennya yang terang dan berani juga membuat orang lebih mudah sadar, sehingga memutuskan untuk berhati-hati.