Saat disingung soal penyetopan produksi atau berhenti dijual, wanita yang akrab disapa Amel itu enggan berkomentar. Dia menjelaskan, jumlah unitnya sampai akhir tahun masih ada puluhan. Soal berhenti dijual atau tidak, masih dipertimbangkan.
"Itu hukum alam yang enggak laku mau enggak mau kami harus sadar jual yang laku. Itu kan berdasarakan pemilihan customer, sekarang masih jualan," tuturnya.
Sementara menurut Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso, melihat karakter konsumen Gran Max sama Hi-Max beda banget. Sementara di Jepang Hi-Max lebih laris, karena kondisi jalan dan mereka pikir lebih efisien.
"Sebaliknya begitu kami bawa ke Indonesia, juga banyak jalan dengan gang kecil. Ternyata orang kita anggapnya nangung dia lebih memilih Gran Max, mereka pikir bisa bawa lebih banyak," kata Hendrayadi. (re2)