100kpj – Mitsubishi Xpander yang dibuat di pabrik Mitsubishi Cikarang, Jawa Barat sejak 2017 lalu bukan sekadar dijual di dalam negeri. Namun mobil keluarga tersebut juga di ekspor ke beberapa negara, di antaranya Filipina dan Vietnam.
Memasuki awal Oktober, Mitsubishi Motors Vietnam baru saja mengumumkan kampanya recall untuk menarik ribuan unit Xpander dari tangan konsumen. Hal itu disebabkan karena masalah sistem pompa bahan bakarnya.
Mengingat Xpander tersebut buatan lokal, otomatis PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai produsennya sudah mengambil ancang-ancang untuk menggelar recall, demi menjaga keselamatan konsumen.
Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, sampai saat ini Mitsubishi Indonesia belum menemukan masalah kerusakan pada pompa bahan bakar Xpander, seperti yang dilaporkan Mitsubishi Vietnam.
“Tapi untuk saat ini kami menyiapkan kampanye perbaikan pompa bensin, karena bagi kami keselamatan konsumen menjadi nomor satu,” ujarnya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis 3 Oktober 2019.
Lebih lanjut Naoya menjelaskan, meski konsumen belum ada keluhan soal kerusakan tersebut, namun persiapan kampanye recall harus dilakukan. Sebab, secara garis besar spesifikasi Xpander di Vietnam dan di Indonesia sama. “Bicara spesifikasi memang tidak ada yang berbeda dengan yang dijual di Indonesia, termasuk supplier pompa bahan bakar yang sama,” tuturnya.
Mitsubishi Motors Vietnam siap mengganti 14.051 unit Xpander yang mengalami masalah pada pompa bahan bakarnya. Proses pergantian komponen tersebut dilakukan di bengkel resmi secara gratis dengan waktu pergantian 72 menit.
Titik kerusakan pada komponen tersebut ada di impeller plastik atau pompa pendorong yang berada di dalam pompa bahan bakar. Sehingga membuat penyaluran bensin ke ruang mesin pembakaran tidak stabil. Sebab pompa berhenti berputar saat mentransfer bahan bakar. Dengan begitu, otomatis mesin sulit dinyalakan. Bahkan beberapa konsumen di Vietnam pada Mei 2019, mengeluhkan mesin mendadak mati di tengah jalan.
Begitu pun konsumen di Filipina yang merasakan hal serupa. Maka dengan adanya kejadian tersebut, Mitsubishi di Indonesia bersama principalnya dari Jepang melakukan evaluasi untuk meneliti kerusakan. (re2)