100kpj – Para pemilik kendaraan pasti pernah mengalami atau menyaksikan secara langsung kendaraan yang tiba-tiba mati saat melintas di rel kereta api. Bahkan terkadang, mesinnya tak dapat dinyalakan kembali, sehingga butuh bantuan orang lain untuk mendorongnya.
Sebagian kalangan sering mengaitkan fenomena tersebut dengan hal yang bersifat mistis. Seperti ada penunggu yang meminta tumbal, atau sosok tak kasat mata yang jail menghentikan laju kendaraan. Padahal, dugaan itu belum terbukti benar. Ada penjelasan lain yang lebih bisa diterima akal.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat di bidang keamanan berkendara Operation Lifesaver, Joyce Rose menyebut, fenomena matinya kendaraan saat melalui rel kereta api, merupakan hal yang sering sekali terjadi. Bahkan, selama satu tahun terakhir di Inggris, ada 142 orang kehilangan nyawa akibat hal serupa.
Rose menjelaskan, kendaraan bisa mati mendadak (engine stall) karena gelombang elektromagnetik di rel kereta api sangat tinggi. Artinya, tidak ada kaitannya dengan hal mistis, ataupun kondisi kendaraan yang kurang baik.
“Gelombang elektromagnetik itu berasal dari lokomotif yang mendekat. Ia merambat melalui rel kereta api sehingga bisa mempengaruhi sistem kelistrikan pada kendaraan yang akan melintas,” kata dia, seperti dikutip The News Wheel, Rabu 25 September 2019.
Itulah mengapa, sangat berisiko menerobos palang pintu meski sebenarnya kereta api belum terlalu dekat. Sebab, kata dia, gelombangnya bisa merambat dari jarak sejauh satu kilometer lebih.
“Kita harus mematuhi aturan di sekitar rel kereta api. Karena dengan begitu, kita bisa menaklukan lokasi tabrakan paling potensial,” kata dia. (re2)