100kpj – Sejak kemunculan aplikator taksi online, banyak kalangan mengubah fungsi mobil pribadi menjadi kendaraan massal. Selain menguntungkan, hal itu dipercaya mampu mengisi kekosongan sang pemilik di tengah waktu senggang.

Apabila Anda pengguna taksi online, Anda pasti sering menerima jemputan dari seorang driver yang mengendarai mobil murah jenis LCGC atau entry MVP. Salah satu yang paling banyak beradar, adalah Toyota Calya.

Alasan utama mengapa banyak driver taksi online memilih mobil berkapasitas mesin 1,2 liter itu, adalah karena banderolnya yang murah. Selain itu, produk Toyota juga terkenal bandelnya, sehingga tak khawatir cepat batuk, dan sering bolak-balik masuk ke ruang reparasi.

Mengenai fenonema tersebut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor atau TAM, Anton Jimmy tak menampik kenyataan bahwa Calya merupakan salah satu mobil yang paling banyak dijadikan taksi online. Namun demikian, ia mengaku tak mengantongi data pastinya. Sebab saat melakukan transaksi pembelian, konsumen tak menyertakan keterangan mengenai tujuan membeli kendaraan.

Ia hanya menyebut, 80 persen pembeli Toyota Calya berasal dari kalangan entry level yang sebelumnya tak pernah memiliki kendaraan roda empat.

“Kenapa banyak (taksi online) memilih Toyota Calya? Ya karena entry MPV tujuh penumpang memang affordable dan pas digunakan sebagai kendaraan angkut. Selain itu, kebetulan mereknya juga Toyota yang telah dipercaya sejak lama. Jadi, kami tidak merasa heran soal itu,” kata Anton di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Anton melanjutkan, peluncuran Calya terbaru yang dilakukan belum lama ini, tidak dikhususkan untuk taksi online. Melainkan lebih menyasar sektor retail, dengan dominasi penjualan di segmen manual.

"Sebenarnya fokusnya memang lebih ke sektor retail. Sejauh ini, yang paling laris tipe G Manual, penjualannya lebih dari 50 persen. Karena memang kebanyakan kalau customer retail itu pilih manual. Kalau di kota-kota besar ada juga yang G matik," kata dia.