100kpj – Efek kebakaran hutan di Karhutla, Provinsi Riau membuat warga sesak dan menimbulkan banyak korban karena asap yang dihasilkan. Untuk mengetahui proses pemadamannya, Presiden Jokowi langsung terjun ke lokasi kebakaran.

Jokowi menggunakan mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) saat meninjau karhutla. Mobil gagah yang digunakan orang nomor satu di Indonesia itu adalah Toyota Land Cruiser, yang statusnya di sewa bukan milik pribadi atau negara.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Presiden Jokowi memang menyewa Land Cruiser tersebut. Karena untuk menuju lokasi tidak memungkinkan pakai mobil dinas Mercedes-Benz S600 Guard.

“Kalau presiden ke daerah itu kalau memungkinkan waktu, kami bawa mobil dari sini (Jakarta). Tapi kan kalau tidak memungkinkan dan jalannya rusak, ya sewa,” ujarnya, Rabu 18 September 2019 seperti dilansir Vivanews.com.

Bey mengaku tidak tahu soal biaya penyewaan SUV mewah tersebut, dia hanya menyebut memang ongkos yang dikeluarkan normal dan sudah disesuaikan. Meski beredar kabar kocek yang digeleontorkan adalah Rp8 juta per-hari.

“Yang bayar kantor presiden. Tapi sewanya dibayar segitu (Rp8 juta per-hari), ya mungkin dibayar segitu. Masa kita menekan harga sewa di bawah normal, kan enggak juga. Menyesuaikan saja,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pertimbangan menyewa Land Cruiser karena ada dua lokasi yang ditinjau Jokowi dan jaraknya berjauhan. Bahkan untuk menuju titik tersebut medan yang dilalui cukup terjal dan tidak mungkin menggunakan sedan. 

“Karena menyesuaikan dengan medannya. Kan enggak mungkin bawa sedan Mercy ke sana. Kalau pun dirikim juga dari Jakarta, pertama masalah efisiensi waktu. Dan ke Riau juga relative keputusan cepat. Jadi kalau nunggu pengiriman mobil dari sini mengganggu,” katanya.

Bey menegaskan jika waktu yang dibutuhkan cukup dan jalur yang dilintasi memadai, maka Protokol Kepresidenan akan mengirim dua mobil dari Jakarta sekaligus. Mobil yang dimaksud Mercedes-Benz S600 Guard dan Alphard sebagai cadangan. 

“Yang pilih dari Setpres, Paspampres, Setmil yang menilai mobil layak. Sudah ada faktor keamanan, medan. Cuma yang bayar Setpres, cuma begitu masa gara-gara mobil enggak jadi ke lokasi kan enggak mungkin,” sambungnya.

Laporan: Fikri Halim/Vivanews