100kpj – Mobil pertama Esemka resmi diluncurkan oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai pabrikan sekaligus pemegang mereknya. Mobil yang dimaksud adalah Bima jenis pikap, yang ditawarkan dalam dua varian dengan mesin 1.200cc dan 1.300cc.
Secara tampilan mobil pengangkut barang itu digadang-gadang mirip dengan produk asal China, yakni Changan Star Truck. Namun jika dikulik lebih dalam, keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda meski tidak terlalu signifikan. Terutama desain wajah depan dan dimensinya.
Changan Star Truck memiliki grill lebih panjang dan lebar dengan kelir hitam dan krom. Sementara grill Bima hanya berwarna hitam dengan desain paru-paru yang menyerupai ciri khas BMW. Selain itu bentuk logo keduanya berbeda, begitu pun soal penempatannya.
Letak logo Bima tepat di atas grill atau kap mesin, sedangkan Star Truk logonya ditanam di grill tengah. Desain lampu pun dibuat agak beda, pikap merek Indonesia tersebut memiliki lampu utama yang lebih minimalis, sedangkan Star Truck lampunya agak lebar ke samping.
Namun untuk desain bodi depan, pintu terlihat sama. Hanya desain kargo atau bagasi belakang berbeda, Bima tidak memiliki guratan alias garis-garis pada baknya, namun desain bak model polos tersebut sebenarnya lebih mirip dengan produk Changan model lain, yakni Q20.
Untuk dimensinya, secara keseluruhan Bima varian 1.2L memiliki panjang 4.560 mili meter, lebar 1.600 mm, tinggi 1.890 mm. Untuk luas baknya sendiri, panjangnya 2.750 mm, lebar 1.600 mm dan tinggi 460 mm. Sedangkan Bima 1.3L panjangnya 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm.
Untuk ukuran bak atau kargonya tentu Bima 1.3L lebih besar. Karena panjangnya 2.970 mm, lebar 1.740 mm, dan tinggi 470 mm. Nah dibandingkan dengan Star Truck, dimensinya lebih panjang dari Bima 1.2L, yaitu 4.660 mm, namun lebih ramping karena lebarnya hanya 1.620 mm, dan tingginya sama dengan Bima model 1.2L, yakni 1.890 mm.
Jantung pacu Bima 1.2L dengan Star Truck ternyata sama-sama dibekali mesin 1.200cc e-Power I4 DOHC dengan tenaga maksimal 96,5 daya kuda. Untuk torsi Bima lebih besar, yaitu 119 Newton meter sedangkan pikap asal Tionghoa itu hanya 112 Nm.
Sementara jantug pacu Bima 1.3L, meski secara volume mesin lebih besar, yaitu 1.300cc DOHC namun tenaga maksimumnya lebih kecil hanya 84,4 dk dan torsi 105 Nm. Soal penyaluran tenaganya, semua mobil pikap tersebut dibekali transmisi manual lima percepatan.
Peluncuran Esemka Bima pada Jumat 6 September 2019 itu sekaligus meresmikan pabrik PT SMK di Boyolali, Jawa Tengah, yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi. Soal harga jual Bima, menurut orang nomor satu di Indonesia itu sangat terjangkau dan bisa laku di pasaran.
"Saya melihat harga kompetitif. Saya Tanya, harganya Rp95 juta off the road, feeling saya laku keras,” tutur Jokowi.
Sementara jika melihat harga jual Star Truck 488 ribu Peso FIlipina atau setara Rp 132 jutaan dalam keadaan on the road atau termasuk surat-surat. Tapi di situs jual beli international Alibaba.com, banderol Star Truck mulai dari Rp80,716 juta sampai Rp86,48 juta. Artinya kedua mobil komersial itu dilego dengan harga yang beda-beda tipis.