100kpj – Menyambut era kendaraan ramah lingkungan, PT Nissan Motor Indonesia atau NMI siap menghadirkan generasi terbaru Nissan Leaf di Tanah Air. Mobil listrik yang diklaim terlaris di pasar global itu, baru akan dijual di Indonesia 2020 mendatang.
“Nissan Leaf adalah pemimpin elektrifikasi secara global. Sudah terjual 400 ribu unit di dunia, dan nol critical baterai insiden. Konsumen di Indonesia bisa membelinya tahun depan,” ujar General Manager R&D PT NMI, Masayuki Ohsugi di Balai Kartini, Jakarta.
Meski Ohsugi sudah memberikan kepastian mengenai waktu peluncuran, namun ia masih enggan membocorkan status mobil bergaya hatchback itu di Indonesia. Apakah didatangkan langsung dari Jepang, atau justru diproduksi di dalam negeri.
“Soal apakah Nissan Leaf akan diproduksi di Indonesia, kami masih belum bisa membocorkannya. Jadi, tunggu saja,” ujarnya, menganggapi pertanyaan pewarta.
Kendati demikian, ia menegaskan, bahwa investasi pembangunan mobil listrik di Indonesia membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Bukan saja Nissan sebagai produsen mobil listrik, melainkan juga pemerintah.
“Tapi kita menekankan kembali bahwa untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia, membutuhkan banyak kerja sama dari berbagai pihak, tidak hanya Nissan sebagai pabrikan tapi juga supplier dari pemerintah dan sebagainya,” kata dia.
Sebagai informasi, mobil listrik paling diminati dunia itu, kabarnya memiliki kapasitas baterai lebih besar dari generasi sebelumnya. Jika Nissan Leaf generasi pertama kapasitasnya hanya 24 kWH, maka Nissan Leaf generasi terbaru memiliki kapasitas baterai lebih besar, yakni 40 kWh.
Bertambahnya kapasitas baterai, tentu berdampak pada daya jelajah Nissan Leaf yang juga lebih jauh. Apabila generasi pertama, dengan baterai 24 kWh hanya memiliki jarak tempuh 170 kilometer, maka dengan kapasitas baterai 40 kWh jarak tempuhnya bisa dua kali lebih panjang.
“Tujuannya untuk menunjang mobilitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi,” tutup Ohsugi. (re2)