Saat disinggung jenis MPV yang dimaksud adalah Avanza atau Kijang Innova, Warih hanya tersenyum dan enggan menjelaskannya lebih detil. Menurutnya, informasi yang bisa disampaikan saat ini hanya itu, nanti bakal ada kejutan besar.
“Fun to drive masyarakat kita memang masih suka ground clearance (jarak pijak mobil ke tanah) tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut pria Indonesia satu-satunya yang bisa menduduki jabatan tertinggi di TMMIN itu menyebut, soal baterai tentu Toyota akan melibatkan perusahaan lain atau vendor. Artinya manufaktur tugasnya fokus memproduksi mobilnya.
“Baterai pasti vendor, semua industri baterai masing-masing bikin. Baru diperhatikan bagaimana bateri semakin ringan, charging time makin cepat, jarak tempuh makin jauh. Kami sebagai manufaktur paling kompetitif gimana,” tuturnya.
Ada banyak kandidat jika mempersentasikan MPV hybrid Toyota, misalnya Sienta hybrid. Tapi bisa saja versi konsep Daihatsu Hy-Fun yang tampil di GIIAS 2019 diproduksi. Mengingat mereka beraliansi, dan wujud produksinya diduga menjadi Innova atau Avanza.