100kpj – Indonesia mulai memasuki gebang elektrifikasi, setelah belum lama ini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengesahkan Peraturan Presiden atau Perpres terkait Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik di Tanah Air.

Sontak, setelah aturan itu ditekan, pabrikan otomotif yang bermain di segmen terkait mulai yakin memasarkan produknya. Namun demikian, kalangan pembeli atau konsumen belum tampak tertarik menggunakan kendaraan bertenaga seterum tersebut. Harga yang mahal menjadi salah satu penyebabnya.

Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko menyebut, banderol yang mahal itu disebabkan oleh komponen kendaraan yang diimpor langsung dari luar. Itulah mengapa, ia berharap berikutnya Indonesia bisa lebih mandiri dalam urusan produksi.

Namun, kata dia, Tanah Air sedang melangkah ke arah sana. Salah satu upaya yang pemerintah lakukan, adalah membangun pabrik baterai Lithium di Morowali, Sulawesi Tengah. Sehingga, ketika seluruh pengerjaannya usai, bisa dipastikan harga kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia segera turun.

“Saya bisa bilang, dua tahun lagi harga kendaraan listrik di Indonesia jauh lebih murah. Itu baru bisa terjadi, setelah pabrik baterai terbesar yang ada di Morowali selesai dikerjakan,” kata dia di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 4 September 2019.

Selain baterai, ada beberapa elemen penunjang kendaraan listrik lain yang tengah disiapkan pemerintah. Soal itu, kata Moeldoko, masih dikebut pengerjaannya hingga sekarang.

“Bukan hanya baterai, kita juga sedang menyiapkan motor controller, inventor, dan pastinya charging station,” terangnya.