100kpj – Peta perjalanan kendaraan listrik di Tanah Air sudah tertuang di dalam Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Dari Perpres tersebut setiap Kementerian siap menurunkan insentif-insentif tambahan agar konsumen tertarik menggunakan kendaraan pelahap seterum itu. Beberapa BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga turut mendukung pembangunan infrastrukturnya.

Salah satunya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sedang menyiapkan charging station atau alat pengisian baterai di beberapa tempat di Jakarta. Bahkan, mereka juga telah merancang alat khusus pengisian baterai itu dengan waktu tercepat.

Namun untuk merealisasikan penempatan alat pengisian baterai tercepat itu, perusahaan milik negara tersebut butuh negosiasi dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan. Seperti disampaikan General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad.

"Kami akan siapkan satu ultra fast charging 150 kilowatt, waktu ngecasnya 20 menitan kurang lebih. Untuk lokasi penempatannya sedang minta izin ke Gubernur di tempat strategis seperti Monas," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta Rabu 4 Agustus 2019.

Lebih lanjut dia menjelaskan, selain satu unit ultra fast charging masih ada lagi tiga charging station berdaya 50 kw. Kemudian 10 unit normal charging station, secara total ada 13 alat pengisian baterai yang akan didirikan PLN di tahun ini.

Lantas kenapa pengisian baterai tercepatnya hanya satu unit?

"Kami coba dulu ya, karena memang investasinya cukup mahal. Nanti tahun depan tambah lagi, karena satu unit ultra fast charging nilai investasinya Rp1-2 miliar maka ultra ini kita coba dulu setidaknya untuk meyakinkan masyarakat," katanya.