Hal senada disampaikan Section Head 4W Product Development PT SIS, Harold Donnel. Dia mengatakan, teknologi SHVS sebagai langkah menuju mobil listrik murni. Karena Suzuki punya tahapan sendiri, yaitu mild-hybrid, strong hybrid lalu electric car.
“Yang display itu mild-hybrid paling ideal untuk keadaan saat ini. Pameran itu tujuannya memperkenalkan teknologi Suzuki. Kalau potensi dijual atau tidak kami masih menunggu situasi pasar, dan kebijakan,” tutu Harold saat dihubungi.
Seperti diketahui SHVS bekerja untuk sistem penggerak mesin, dikawinkan dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional. Sehingga mampu memberikan dukungan tenaga pada mesin berbahan bakar saat bekerja.
Sementara fungsi dari baterai lithium-ion itu untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan ISG, yang akan digunakan ketika mesin membutuhkan dukungan tenaga. Adanya dua komponen tersebut tentu bertujuan agar bahan bakar lebih efisien.
Tapi jika menelisik cara kerjanya, sangat berbeda dengan hybrid murni seperti milik Toyota Camry misalnya. Di mana tugas baterai untuk menyalurkan setrum ke motor listrik sebagai penggerak roda, tanpa campur tangan mesin konvensional.