100kpj – All New Kona Electric menjadi mobil listrik pertama Hyundai yang menggunakan baterai buatan lokal dengan berbahan dasar nikel. Dengan begitu TKDN Kona Electric terbaru paling tinggi dibandingkan mobil listrik lain.
Ditawarkan dalam 5 varian, untuk Kona Electric Style dibanderol Rp499 juta, Prime Standard Range Rp515 juta, Signature Standard Range Rp575 juta, Prime Long Range Rp560 juta, dan Signature Long Range Rp590 juta.
Soal jantung pacunya, Kona Electric tipe Standard Range daya baterainya 48,9 kWh, dan menurut pengujian NEDC (New European Driving Cycle) jarak tempuhnya 448 kilometer.
Kemudian motor listrik yang menggerakkan roda depannya bertenaga 156 PS, dan torsi 255 Nm, disalurkan melalui transmisi matik satu percepatan.
Berbeda dengan tipe Long Range yang dibekali baterai berkapasitas 66 kWh dengan jarak tempuh melalui pengujian NEDC sejauh 549 km. Tenaga maksimalnya juga lebih besar, yaitu 217 PS, dan torsi puncak 255 Nm.
Untuk membuktikan ketahanan baterai racikan pabrik PT Hyundai LG Industry Green Power, Karawang, Jawa Barat, 100kpj berkesempatan mencoba Kona Electric tipe tertinggi dengan rute Jakarta-Semarang.
Di dalam mobil berisikan 3 penumpang dengan bobot rata-rata 70 kg. Kondisi jalan yang kami lalui cukup beragam, seperti macet alias stop and go di perkotaan, dan lancar jaya saat melewati Jalan Tol Trans Jawa.
Demi menhemat listrik yang keluar, kami berusaha menjaga kecepatan secara konstan di angka 60-70 km per jam. Di mana selama pengujian mode berkendara tetap berada di normal, meski ada pilihan eco, sport, dan snow.
Sesekali memanfaatkan fitur adaptive cruise control, sehingga mobil mengikuti kecepatan mobil di depan tanpa perlu menginjak pedal gas.
Kemudian regenerative braking kami pilih level satu atau paling lemah, sehingga saat pedal gas dilepas laju mobil tidak terlalu tertahan layiknya sedang melakukan pengereman.
Dalam kondisi baterai 100 persen, jarak tempuh yang tercatat di panel isntrumen 526 km. Alhasil sesampainya di Rest Area Batang KM 379A, baterai tersisa 30 persen dengan jarak tempuh yang tersisa 142 km.
Sepanjang perjalanan tersebut kami sudah berjalan sejauh 365,9 km dengan konsumsi listrik 7,7 km per kWh. Artinya dengan gaya berkendara yang kami terapkan Kona Electric tipe tertinggi itu bisa melaju sejauh 508,2 km.
Dengan kondisi tersebut, kami percaya diri meski baterai tersesia 30 persen mobil ini masih bisa sampai ke Hotel Tentrem, Kota Semarang, Jawa Tengah saat melanjutkan perjalanan dari tempat istirahat tersebut.
Alhasil sesampainya di tempat penginapan tersebut, daya listrik yang dikeluarkan dari baterai hanya terpakai 10 persen, atau tersisa 20 persen lagi dengan menempuh perjalanan 48,1 km. Artinya total perjalanan kami 414 km.
Angka tersebut menjadikan tim kami paling irit dari peserta lain yang juga menggunakan All New Hyundai Kona Electri dengan formasi 3 penumpang di dalamnya.