Di dalam mobil berisikan 3 penumpang dengan bobot rata-rata 70 kg. Kondisi jalan yang kami lalui cukup beragam, seperti macet alias stop and go di perkotaan, dan lancar jaya saat melewati Jalan Tol Trans Jawa.
Demi menhemat listrik yang keluar, kami berusaha menjaga kecepatan secara konstan di angka 60-70 km per jam. Di mana selama pengujian mode berkendara tetap berada di normal, meski ada pilihan eco, sport, dan snow.
Sesekali memanfaatkan fitur adaptive cruise control, sehingga mobil mengikuti kecepatan mobil di depan tanpa perlu menginjak pedal gas.
Kemudian regenerative braking kami pilih level satu atau paling lemah, sehingga saat pedal gas dilepas laju mobil tidak terlalu tertahan layiknya sedang melakukan pengereman.
Dalam kondisi baterai 100 persen, jarak tempuh yang tercatat di panel isntrumen 526 km. Alhasil sesampainya di Rest Area Batang KM 379A, baterai tersisa 30 persen dengan jarak tempuh yang tersisa 142 km.
Sepanjang perjalanan tersebut kami sudah berjalan sejauh 365,9 km dengan konsumsi listrik 7,7 km per kWh. Artinya dengan gaya berkendara yang kami terapkan Kona Electric tipe tertinggi itu bisa melaju sejauh 508,2 km.