100kpj – Setiap daerah di Indonesia memiliki aturan dari pemerintah setempat, baik dari pajak kendaraan atau nilai Bea Balik Nama (BBN). Hal itulah yang membuat harga kendaraan di masing-masing daerah berbeda.
Nilai BBN di Jakarta saat ini 10 persen, sedangkan Tangerang dan Jawa Barat 12,4 persen. Dengan perbedaan tersebut, harga motor dan mobil di DKI lebih murah. Padahal ketiga daerah tersebut masih satu pulau.
Maka tidak heran, jika harga kendaraan baru di Kalimantan Timur jauh lebih mahal. Selain beda pulau, mobil yang dikirim ke ibu kota baru Indonesia itu harus melalui jalur laut, dan Kalimantan memiliki nilai BBN yang cukup tinggi.
Menurut penelusuran 100KPJ, harga mobil Toyota di Samarinda, Kalimantan Timur lebih mahal puluhan juta rupiah dibandingkan dengan DKI. Tergantung jenis dan modelnya, seperti Avanza selisihnya Rp47 jutaan, Calya lebih mahal Rp36 jutaan dan Fortuner Rp40-50 juta.
Marketing Direktur PT TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, penetapan harga di tiap daerah itu tergantung dari kebijakan pemerintah setempat. Jadi banyak faktornya, seperti pajak yang berbeda, dan ongkos pengiriman.
“Beda transportasi juga (pengiriman mobil), penyesuian itu pasti ada karena nyebrang laut dan lain-lain,” ujarnya di Jakarta.
Anton menjelaskan, harga tidak bisa diatur naik atau turun sesuai keinginan, tapi sudah ada perhitungan dan strateginya. Namun tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada penyesuaian harga jika ada kebijakan yang berubah.
“Kalau di kompetisi pasar tersebut kita harus menyesuaikan harga atau harus menurunkan harga, ya kita harus sesuaikan di pasar itu. Dan pasti memenuhi kriteria biaya logistik dan lain-lain,” katanya.
Lantas apa mobil paling laris Toyota di ibu kota baru? “Saya terus terang belum mendapatkan data detil model apa saja. Tapi rasanya enggak jauh dengan model nasional seperti Avanza, Calya, Innova seperti itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Anton menyebut, peminat mobil keluarga cukup banyak terlebih di Kalimantan Timur seperti Balikpapan, Samarinda. Karena sudah perkotaan, namun pasar mobil komersial juga tinggi di Kalimantan setelah pulau Jawa.
“2018 itu rata-rata penjualannya di Kaltim 520 unit per-bulan, ini Toyota total satu tahun 6.245 unit. Kalau 2019 sampai Juli sudah 3.330 unit, rata-rata-ratanya 476 unit per-bulan di Kaltim saja,” tuturnya.
Anton mengatakan, angka penjualan itu didapat dari tujuh diler resmi Toyota yang tersebar di Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tenggarong.
Berikut rincian harganya:
(re2)