100kpj – Kendaraan listrik yang beredar di pasar global bukan hanya mobil penumpang, namun ada juga di segmen komersial, salah satunya pikap kabin ganda. Di mana BYD Shark menjadi salah satu model pertama yang hadir.
Kemudian dari daratan China Maxus sebagai brand di bawah naungan SAIC tidak mau ketinggalan, jenama yang satu payung dengan Wuling dan Morris Garage itu ikut membuat mobil pesaing BYD Shark.
Jenama asal Tiongkok itu baru saja merilis Maxus eTerron 9 sebagai double cabin listrik pesaing BYD Shark. Meksi terlarih sebagai kendaraan pengangkut barang, namun strukturnya menggunakan monokok, bukan ladder frame.
Pada umumnya pikap ganda, atau SUV bermesin diesel yang digunakan untuk bekerja keras di berbagai medan jalan dibangun dari sasis tangga, tapi di era moderen saat ini rangka monokok bisa dibuat tangguh.
Bahkan Maxus eTerron 9 bisa menarik beban hingga 3.500 kilogram, atau 3,5 ton, dan muatan maksimum 620 kilogram sesuai dimensi bagasi belakangnya.
Melansir Carscoops, mobil pikap ganda pelahap seterum itu akan meluncur ke hadapan publik, atau resmi dijual di Eropa pada kuartal keempat, artinya awal tahun depan.
Maxus eTerron 9 dibekali bateai lithium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 102 kWh, dan berdasarkan pengujian WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test) jarak tempuhnya mencapai 430 kilometer.
Untuk melakukan pengisian daya listrik, waktu yang dibutuhkan hanya 40 menit dari kondisi 20 persen sampai 80 persen. Karena sudah didukung pengisian daya cepat dengan listrik searah, alias DC sebesar 115 kW.
Menariknya eTerron 9 juga memiliki fitur yang serupa dengan mobil listrik penumpang pada umumnya, yaitu V2L, atau vehicle to load. Sehingga baterainya bisa dimanfaatkan dalam kondisi tertentu.
Saat daua baterai mumpuni, maka listrik yang disimpan bisa disalurkan ke luar untuk kebutuhan rumah tangga, atau perangkat elektronik. Arus listrik yang dikeluarkan dari mobil pikap tersebut sebesar 2,2 kW dan 6,6 kW.
Dilahirkan sebagai pikap ganda ramah lingkungan yang bisa digunakan di segalam medan, maka Maxus menyematkan dua motor listrik untuk memutar keempat rodanya. Secara total tenaga yang dihasilkan mencapai 436 dk.
Bahkan untuk berlari ke 100 km per jam dari kondisi diam hanya butuh waktu 5,8 detik, tanpa ada barang bawaah di bagasi belakang, tergolong waktu yang cukup cepat mengingat bobotnya yang berat.
Pengemudi juga bisa mengatur ketinggian ground clearancenya berkat air suspensi di depan, dan belakang, terintegrasi dengan mode berkendara yang terdiri dari Normal, Sand, Mud, dan Custom untuk menyesuaikan medan jalan.
Di Indonesia Maxus sudah memperkenalkan diri, dan sempat ada dua perusahaan yang menampilkan MPV listrik premiumnya, yaitu Morris Garage, dan Indomobil Group.