100kpj - Pemerintah akhirnya memutuskan bahwa tahun ini mobil hybrid tidak diberikan insentif, karena dinilai tanpa keringanan dari negara mobil dengan dua sumber energi itu sudah laris manis. Berbeda dengan mobil listrik.
"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya produk hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menanggapi hal tersebut, Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi mengatakan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia menghormati keputusan pemerintah.
"Tentu regulasi sifatnya dinamis tergantung situasi, dan kondisi terbaru. Jika kita lihat, komposisi kendaraan elektrifikasi secara total (HEV, BEV, PHEV) saat ini masih dibawah 10 persen dari total market," tukas Anton kepada 100kpj, dikutip, Kamis 8 Agustus 2024.
Menurutnya untuk mencapai netralitas karbon, bukan hanya dicapai dari kendaraan listrik murni, namun masyarakat saat ini diberikan banyak pilihan kendaraan dengan sistem elektrifikasi, salah satunya hybrid.
"Ketersediaan ragam teknologi elektrifikasi yang tersedia rasanya akan bisa membantu mengakselerasi perkembangan dan adopsinya di Indonesia, memungkinkan kontribusi pengurangan emisi lebih besar," tuturnya.