100KPJ

BYD M6 Bisa Jadi Genset Rumah Jika Mati Lampu, Segini Daya Listriknya

Share :

100kpj - PT BYD Motor Indonesia resmi meluncurkan BYD M6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show, atau GIIAS 2024 di ICE, BSD, Tangerang, pada 18 Agustus.

BYD M6 menjadi mobil MPV listrik pertama di Tanah Air, ditawarkan dengan segudang fitur canggih. Salah satunya Vehicle to Load, atau V2L seperti beberapa mobil listrik lainnya.

Mengingat baterai sebagai sumber energi, maka saat kendaraan tersebut tidak digunakan berjalan bisa dimanfaatkan sebagai jenset disaat kelsitrikan rumah padam, atau menghidupkan perangkat elektronik.

Sebagai contoh, produsen mobil listrik asal China itu memanfaatkan V2L di M6 untuk menghidupkan lampu, speaker, gitar listrik.

Head of Product BYD Motor Indonesia Bobby Bharata, mengatakan, daya listrik maksimal yang dikeluarkan dari V2L mencapai 2.200 watt dengan kapasitas baterai M6 untuk tipe tertinggi 71,8 kWh.

"Kalau dipakainya hanya 400 watt, berarti dibagi kurang lebih 70.00 watt, bisa sampai seharian. Nah itu hasilnya bisa dipakai berapa jam sampai kondisi baterai habis," ujar Bobby di Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Agustus 2024.

Artinya jika sesuai dengan daya baterainya di angka 71.800 watt, maka arus listrik yang terpakai bisa mencapai 17,5 jam, atau hampir seharian penuh.

"Untuk aktifkannya, mobil gak perlu hidup. Hanya perlu mencolok gun charger dengan cabang terminal bisa untuk beberapa colokan," tuturnya.

Bobby memberikan contoh mobil listrik BYD pernah dipakai untuk membantu rumah sakit untuk menyalakan alat pacu jantung, dan digunakan seharian namun bukan model M6.

"Cuma ada limiter kalau baterai 15 persen cut off. Fungsi utamanya memang buat acara outdoor, atau lampu rumah mati. Tapi sampai saat ini konsumen pemilik Dolphin, Atto 3, atau Seal jarang digunakan," sambungnya.

Dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan seperti sistem pengereman ABS dengan EBD, sistem kontrol stabilitas elektronik (ESC), dan 6 airbag.

Soal powertrain, semua varian mengandalkan baterai lithium ferrophosphate, atau LFP blade dengan kapasitas berbeda-beda. Untuk tipe Standar dayanya 55,4 kWh dengan jarak tempuh 420 km berdasarkan pengujian NEDC (New European Driving Cycle).

Tenaga maksimal dari motor listrik penggerak roda depannya 120 kW, dan torsi puncak 310 Nm, maka untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam butuh waktu 10,1 detik.

Berbeda dengan tipe Superior, kapasitas baterainya 71,8 kWh dengan jarak tempuh melalui pengujian NEDC diklaim 530 km. Lalu tenaga maksimalnya 150 kW, dan torsi 310 Nm, karena lebih bertenaga maka untuk mencapai 100 km per jam hanya 8,6 detik.

Share :
Berita Terkait