100kpj – Setiap perusahaan, atau produsen kendaraan yang menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia bukan sekadar menikmati keuntungan dari penjualan produk, namun mereka juga wajib berkontribusi buat negara.
Kontribusi yang dimaksud diantaranya membuat mobil di dalam negeri dengan melibatkan usaha kecil menenengah, atau memanfaatkan komponen lokal. Lalu bukan hanya dipasarkan secara domestik.
Mobil-mobil buatan dalam negeri juga di ekspor ke sejumlah negara demi meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, produsen otomotif juga dituntut untuk berkontribusi kepada lingkungan, dan masyarakat.
Salah satunya melalui tanggung jawab sosial, atau CSR (Corporate Social Responsibility). Ada banyak cara untuk hal tersebut, diantaranya membantu sektor pendidikan seperti yang diterapkan Wuling Motors.
Melalui program Wuling Bakti Pendidikan, pemegang merek asal Tiongkok itu kembali memberikan kontribusinya terhadap dunia pendidikan dengan memberikan ratusan unit mesin mobil untuk anak sekolah.
Dalam rangka menyambut ulang tahun Wuling di RI, mereka mendonasikan 365 unit mesin mobil yang diberikan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan perguruan tinggi di Cikarang, dan Provinsi Jawa Timur.
Wakil Presiden Wuling Motors, Arif Pramadana, mengatakan, dalam rangka memperingati 7 tahun Wuling, perusahaan mendonasikan mesin untuk memperkuat kemampuan pendidikan vokasi di Pulau Jawa.
“Kami bertujuan meningkatkan pengalaman belajar praktis siswa, memfasilitasi transfer pengetahuan dari industri, mendukung pengembangan tenaga kerja terampil, dan memperkuat kapasitas institusi pendidikan dalam menyediakan pelatihan teknis berkualitas,” ujar Arif, dikutip dari keterangannya, Senin 8 Juli 2024.
Penyerahan ratusan unit mesin pembakaran, modul pembelajaran, serta servis manual itu dilakukan secara bertahap. Pertama 197 unit kepada 50 SMK di Cikarang, dan 7 Universitas di Pulau Jawa yang digelar di pabrik Wuling Cikarang.
Kemudian 168 unit mesin diserahkan untuk 117 SMK, dan satu perguruan tinggi di provinsiJawa Timur yang digelar di Hotel Bromo Park, Probolinggo.
Adapun enjin tersebut akan diacak-acak anak sekolah untuk mereka belajar secara langsung, bukan hanya sekadar teori. Sehingga saat terjun ke dunia kerja di industri otomotif, punya pengetahuan lebih dalam.
Direktur SMK Kemendikbudristek RI, Wardani Sugiyanto mengatakan, ini adalah momentum luar biasa di mana industri semakin mencintai, dan bermitra dengan SMK. Harapannya dapat terus berlanjut dalam memberikan pengajaran terbaik.
Program tersebut bukan pertama kalinya, sebelumnya Wuling juga memberikan 120 mesin untuk 98 SMK dan dua Universitas di Jawa Tengah, dan 120 unit mesin kepada 69 SMK, dan 4 Universitas di Yogyakarta.
Tidak ada informasi terkait kode mesin yang diberikan untuk bahan praktik anak sekolah tersebut, namun saat ini mobil Wuling yang masih mengusung mesin pembakaran, ada Confero, Cortez, Almaz series, dan Formo.