100kpj – Wuling Motors akan produksi mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) di Indonesia. Rencana itu terungkap saat Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang berkunjung ke markasnya di Beijing, China baru-baru ini.
Tidak mau kalah, BYD juga akan menghadirkan produk serupa di pasar Tanah Air. Bahkan MPV listrik yang digadang-gadang bernama BYD M6 itu akan meluncur di bulan depan melalui pameran GIIAS 2024 di ICE, BSD.
Sebelumnya, sejumlah media sosial memposting M6 EV dalam wujud kamuflase sedang uji coba di salah satu jalan dalam kota, hingga kepergok di salah satu tempat pengisian baterai di rest area Jakarta-Serpong.
Saat dikonfirmasi terkait kehadiran produk barunya tersebut, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao, enggan berkomentar banyak. Namun dia menyebut bahwa pasar mobil MPV di Indonesia sangat menjanjikan.
“BYD biasanya melakukan serangkaian test untuk produk-produk baru kami (sebelum dijual). Tidak diragukan lagi, MPV tipe kendaraan yang sangat digemari di industri otomotif, dan kami sudah tahu sejak 3 tahun lalu. Mohon bersabar berikan kami waktu official resminya,"ujar Zhao di Jakarta.
BYD M6 EV memiliki baterai yang sama dengan E6, berdaya 71,7 kWh (kilowatt hour). Dan menurut pengujian WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure), MPV listrik itu bisa berjalan sejauh 522 km (kilometer).
Untuk waktu pengisian baterainya dari 20 persen sampai 80 persen diklaim hanya butuh waktu 40 menit menggunakan fast charging listrik searah, alias DC berdaya 70 kW.
Namun dinamo listrik sebagai sumber penggerak roda depannya mengadopsi milik Dolphin tipe tertinggi, sehingga tenaganya lebih besar dari E6, yaitu 201 dk, dan torsi 310 Nm, dan untuk berlari dari diam ke 100 kpj hanya 8,6 detik.
Jika tahap awal BYD masih impor buat MPV listriknya, berbeda dengan Wuling Motors yang akan memproduksinya di dalam negeri, seperti disampaikan Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia, Shi Guoyong.
“Rencana ke depan yang akan dijalankan oleh Wuling Indonesia diantaranya menjajaki pasar Australia, New Zealand, Malaysia, dan Afrika Selatan. Kemudian jua rencana memproduksi EV jenis 7-seater MPV,” ujar Guoyong, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perindustrian.