Menurutnya, Tesla saat ini masih menunda investasi di negara manapun. Ada dua hal yang jadi penyebabnya yaitu overproduksi dan kondisi ekonomi global yang kurang baik saat ini.
Dia juga menyinggung soal Tesla yang berinvestasi di Malaysia. Luhut mengungkapkan jika kerjasama Tesla dengan beberapa negara di Asia, hanya agen penjualan mobil listriknya saja.
"Kalaupun ada kita dengar di mana negara lain di Asia ini yang bekerja sama dengan Tesla, itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya," tuturnya.
Jenuh menunggu kepastian merek mobil listrik asal negeri paman sam itu, Luhut sempat tidak berharap. Mengingat BYD sebagai pemain kendaraan listrik terbesar asal China sudah masuk dengan nilai investasi 1,3 miliar dollar.
“Kita sudah ada BYD, BYD juga enggak jelek, bagus. Kalau Tesla mau datang silahkan, kalau dia enggak mau datang ya silahkan juga,” sambungnya.