Maka seharusnya sebelum akhir Maret 2024 sudah ada unit yang dikirim ke konsumen, namun menurut pengakuan beberapa diler belum ada pengiriman, tidak heran jika mobil listrik BYD tidak terlihat di jalan.
“Kami tidak mematok target (penjualan), pokoknya kami selalu menyanggupi pemesanan. Pasar Indonesia strategis buat kami. Kami berharap tahun pertama mendapatkan performa yang atraktif buat Indonesia,” ujar Eagle Zhao di China beberapa waktu lalu.
Sedangkan saat dikonfirmasi ke beberapa tenaga penjual diler BYD, disebutkan bahwa unit belum ada yang dikirim ke tangan konsumen sampai saat ini.
“Memang belum ada di jalan karena untuk unitnya mulai pengiriman pertama di Mei-Juni. Kalau mau pesan sekarang nanti pengiriman Juli-Agustus mengikuti antrean,” kata salah satu sales BYD kepada 100kpj.
Wiraniaga yang enggan disebutkan namanya itu denan percaya diri menyebut bahwa konsumen yang membatalkan pemesanan karena inden terlalu lama tidak masalah, karena peminatnya masih cukup banyak.
“Kalau pesan bulan ini maksimal Agustus terima unit, tapi jika di cancel otomatis antrean naik karena memang banyak peminatnya,” sambungnya.
Berkaca dari keterangan sales tersebut, artinya pembeli mobil listrik BYD harus menunggu sekitar 3 bulan sejak pemesanan.