100kpj – Toyota Starlet adalah mobil legendaris yang popular di Indonesia pada era 1990-an. Setelah disetop produksinya sejak beberapa tahun silam, Toyota Starlet siap bangkit dari kubur namun dalam bentuk mobil listrik.
Sebelumnya nama Starlet memang sudah digunakan sebagai produk baru hasil rebadge Suzuki Baleno buatan India. Namun berbeda dengan versi listriknya, kabarnya akan ditangani langsung oleh Toyota Jepang.
Salah satu media asal negeri sakura, yaitu Bestcarweb.jp, mendapatkan informasi bahwa Starlet EV paling cepat hadir pada 2026, namun belum ada keterangan resmi dari Toyota terkait produk terbarunya itu.
Bocoran wujudnya juga belum terlihat, sehingga belum dipastikan reinkarnasi Starlet asal negeri matahari terbit itu mengusung konsep hatchback, atau menjadi kei car alias mobil kecil seperti di negara asalnya.
Salah satu mobil legendaris brand raksasa asal Jepang itu memang sudah lama ingin dihidupkan kembali. Seperti yang pernah disampaikan Presiden Direktur GR (Gazoo Racing) Company, Tomoya Takahashi.
“Jika Presiden Sato (Presiden dan CEO Toyota Koji Sato), kebangkitan Celica mengesampingkan posisi saya sebagai presiden GR, secara pribadi impian saya menghidupkan kembali Starlet,” ujarnya.
Bahkan sampai saat ini pimpinan tertinggi divisi balap Toyota tersebut masih memiliki dua unit Starlet lawas yang kerap digunakannya saat berada di tempat kelahirannya.
“Saya menikmati jalanan bersalju, dan sirkuit mini di kampung halaman saya di Hokkaido dengan EP82 dan EP91 (kode Starlet). Sebagai pengemudi hot hatch, saya kaget saat Civic Type R generasi pertama dirilis, namun saya bergabung dengan Toyota karena ingin menciptakan mobil yang bisa melampauinya,” tuturnya.
Sejarah Toyota Starlet
Merangkum dari sejumlah sumber, generasi pertama lahir 1973 dengan nama Starlet Publica yang diproduksi sampai 1977. Mobil berkode P40 itu agak mirip Corolla generasi ketiga, dengan bentuk coupe dua pintu.
Memasuki generasi kedua nama Publica tidak lagi digunakan, diproduksi pada 1978 sampai 1984 dan pertama kalinya Starlet menjadi hatchback dengan pilihan mesin 1.000cc, 1.200cc, dan 1.300cc.
Sedangkan Starlet baru masuk Indonesia saat generasi ketiga dengan kode EP70 yang diproduksi lokal pada 1985 sampai 1990-an, dan menjadi negara kedua setelah Jepang yang merakit mobil hatchback tersebut.
Mobil itu dikenal sebagai Starlet Kotak yang memiliki mesin 1.000cc, pada 1986 hadir varian baru dengan 1.300cc, atau memiliki kode EP71. Hingga akhirnya generasi keempat atau Starlet Kapsul pada 1990-an.
Starlet Kapsul memiliki mesin turbo 1.300cc DOHC dengan sistem injeksi, namun 1.000cc karbu, dan 1.300cc injeksi natural aspirated masih tersedia. Diproduksi sampai 1999, dan sempat dihadirkan versi GT dua pintu.