Di dalam kabin berisikan 4 penumpang, dua dewasa termasuk sopir dengan bobot rata-rata 70-75 kilogram, dan dua anak-anak beratnya 20-25 kg. Perjalanan didominasi di dalam kota dengan kondisi macet, dan lengang.
Uji coba dilakukan normal seperti pengguna pada umumnya, tanpa tehnik khusus. Rata-rata kecepatan di dalam kota saat kondisi macet, terutama menjelang sore berbuka puasa sekitar 20-40 km per jam.
Berbeda kondisinya ketika selesai lebaran, di mana jalan Ibu Kota lancara jaya, dan kecepatan rata-rata bisa 40-60 km per jam. Perjalanan kami hanya sekitaran wilayah Jakarta-Tangerang, serta tol dalam kota.
Selama menggunakan mobil listrik tersebut drive mode yang sering digunakan adalah Eco, dan Normal, sesekali mencoba Sport untuk menguji performanya saat di jalan bebas hambatan.
Penghitungan kami lakukan setelah menempuh jarak 210 km, tercatat pada layar MID (Multi Information Display), konsumsi daya listrik Ioniq 5, yaitu 17,3 kWh per 100 km, atau setara 5,7 km per kWh.
Artinya untuk menempuh jarak tersebut hanya membutuhkan daya secara total 36,8 kWh, jika dikalkulasikan dengan harga listrik per kWh Rp2.466 maka biayanya hanya Rp90 ribuan, murah banget.
Bahkan konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya saat isi daya baterai, namun dengan catatan melakukan pengisian di charging station Hyundai yang tersebar di beberapa titik, salah satunya di Senayan Park.