100kpj – Hyundai Ioniq 5 adalah definisi mobil listrik yang nyaman, hal itu dirasakan perwakilan redaksi 100kpj ketika mencoba tipe Signature Long Range selama libur lebaran dengan melakukan pengujian di dalam kota.
Masuk kabin, desain interior Ioniq 5 terlihat simpel, dan tidak mengintimidasi penggunanya. Meski posisi tuas transmisi berada di balik kemudi dengan sistem putar, bukan memindahkan perseling di konsol tengah.
Untuk memberikan kenyamanan pengguna, pengaturan jok depan sudah elektrik, dan memiliki memori untuk menyimpan posisi duduk. Setir juga dilengkapi pengaturan tilt steering, dan teleskopik.
Perpaduan tersebut membuat pengemudi dengan postur tinggi 175 cm, tidak kebingunan untuk mencari posisi berkendara yang nyaman. Terlebih busa jok terasa empuk, meskipun dibalut bahan semi kulit.
Menariknya kursi depan, dan penumpang belakang bisa mengalirkan udara dingin seperti AC dari punggung, atau paha sehingga jangan khawatir keringat menempal di baju belakang, tapi ada juga pilihan penghangat.
Hyundai merancang Ioniq 5 seperti halnya mobil konvensional, sehingga pengemudi lebih cepat akrab dengan mobil listrik tersebut. Untuk menghidupkannya saja tetap diberikan tombol start stop engine.
Suara putaran dinamo agak terdengar ketika kondisi lingkungan sekitar sepi, hal positif untuk memberikan rasa kepada pengendara dibandingkan tidak ada suara sedikitpun, alias senyap.
Untuk jarak pandang, atau visibiltasnya juga baik pengemudi sangat leluasa melihat bagian depan mobil, atau sisi kiri dan kanan, meski di spion agak terlihat aneh dengan lekukan bodi sampingnya.
Senyap ciri khas mobil listrik tentu membuat ketenanan pengendaranya saat berjalan, namun masih dalam batas toleransi karena pengguna jalan lain pun menyadari adanya Ioniq 5 yang melintas di sekitarnya.
Handling mobil listrik tersebut juga cukup baik saat bermanuver, tidak ada gejala limbung, dan minim bodi roll berkat perpaduan tapak ban lebar. Ioniq 5 dibekali velg 20 inci dibalut ban 255/45 depan dan belakang.
Pengemudi masih merasa percaya diri saat melaju kencang, mobil tidak terlalu liar, mudah dikontrol dan tetap stabil, suspensi depan dan belakang meredam gunjangan dengan lembut layiknya mobil premium.
Mobil listrik berpenggerak roda belakang itu didukung dinamo bertenaga 217 PS, dan torsi 350 Nm, yang diklaim dari kondisi diam ke 100 kpj (km per jam) butuh waktu 7,4 detik.
Sensasi berkendara bisa diatur dari tiga mode, yaitu Eco, Normal, dan Sport. Masing-masing akan membuat rasa roda kemudi berbeda, misalnya Sport setir akan terasa berat, karena tenaganya semakin buas.
Sama seperti mobil listrik pada umumnya, tenaga dari putran bawah sampai atas instan. Bahkan saat mode Sport untuk mencapai 150 km per jam saja sangat cepat, meski pedal gas belum diinjak sepenuhnya.
Kenyamanan lain yang dirasakan adalah Ioniq 5 tidak menerapkan fitur fitur one pedal, atau regenerative braking yang membuat laju mobil melambat seperti melakukan pengereman saat melepas pedal gas.
Sehingga saat pedal gas Ioniq 5 di lepas roda tetap meluncur normal seperti mobil konvensional, tidak ada perlambatan, sehingga pengemudi terutama mereka yang baru mengendarai mobil listrik tidak kaget.
Di atas kertas jarak poros roda depan ke belakang Ioniq 5 itu mencapai 3.000 mili meter, cukup lebar sehingga mobil menapak dengan sempurna, ditambah titik grafitasi dari baterai yang terletak di lantai menambah kestabilan.
Kabin kedap, suara putaran ban yang minim menambah kenyamanan berkendara. Terlebih untuk akses sistem hiburan, atau navigasi di head unit dilengkapi internet, tidak perlu lagi menghubungkan smartphone.
Mobil listrik tersebut secara dimensi cukup bongsor, panjangnya 4.635 mili meter, lebarnya 1.890 mm, dan tingi 1.605 mm. Tapi karena radius putarnya lebar, maka saat putar balik, atau parkir di jalan sempit masih nyaman.
Selain itu dibantu dengan kamera 360 derajat, menampilkan kondisi mobil seutuhnya dari layar head unit, baik dari sisi kanan, kiri, bawah, dan atas. Namun sebagai keamanan, terdapat sensor untuk memperingati pengemudi.
Mobil akan melakukan pengereman otomatis saat ada objek mendekat, misal motor yang melintas di depan, atau belakang secara tiba-tiba. Di awali dari indiaktor segitiga berwarna merah diikuti suara, dan getaran.
Fitur canggih lainnya, yaitu ADAS (Advance Driving Assistance System), kami beberapa kali mencoba mobil berjalan sendiri mengikuti marka jalan, namun dalam waktu beberapa detik sopir harus kembali mengambil alih.
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range yang diklaim punya jarak tempuh 481 km itu mendefinisikan mobil listrik nyaman, walaupun hanya bisa dijangkau kelas atas karena harganya Rp780 jutaan (setelah diskon PPN 10 persen).
Untuk mengetahui konsumsi daya listrik Ioniq 5 tipe tertinggi itu, dan berapa biaya yang dikeluarkan selama menggunakan mobil listrik tersebut, ada di berita selanjutnya.