VinFast memiliki kontrol penuh akan baterai pada setiap pemilik mobil listrik buatannya, sehingga saat melewati batas sewanya, mereka bisa mematikan komponen penyimpan daya listrik itu, dan mobil tidak bisa jalan.
Adapun proses keputusan mematikan baterai tersebut ada prosedurnya, namun bagi yang ingin memperpanjang masa sewa baterai bisa dilakukan melalui aplikasi khusus.
“Dengan memperkenalkan ketentuan langanan baterai ini, kami berharap dapat menciptakan pengalaman kepemilikan mobil yang lebih stabil,” tuturnya.
Menurutnya sewa baterai tersebut dapat membuat harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau, karena komponen penyimpang seterum yang menjadi jantung utamanya bukan dimiliki konsumen, tapi perusahaan.
“Sistem ini juga memiliki potensi membuat kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang khawatir tentang retensi nilai mobil listrik dalam jangka panjang (penurunan harga jual karena usia baterai),” sambungnya.
Soal kisaran harga, VinFast VF 5 model yang paling terjangkau dengan banderol sekitar Rp235-250 juta, lalu VF e34 dilego Rp290-300 juta, kemudian VF 6 Rp320-3450 juta, dan tertinggi ada VF 7 Rp525-570 juta.