100kpj - Masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman menjelang lebaran, atau mudik. Mengingat jumlah pemudik diprediksi meningkat, maka pengguna mobil perlu perhatikan jadwal yang tepat agar tidak kejebak macet.
Menggunakan kendaraan pribadi saat mudik, atau liburan lebaran dianggap lebih fleksibel, atau tidak repot jika ingin berpindah-pindah tempat. Namun konsekuensinya, barang bawaan yang bisa diangkut terbatas, sesuai ruang bagasi.
Selain itu waktu istirahat tidak teratur, cendrung lebih lelah terutama menempuh perjalanan jarak jauh, dan kejebak macet. Agar hal itu tidak terjadi, masyarakat perlu memerhatikan tanggal keberangkatan mudik, atau kepulangan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, melalui survei masyarakat yang akan mudik lebaran tahun ini meningkat luar biasa mencapai 50 persen, atau setara 193 juta orang, dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 120 juta pemudik.
Berkaca dari prediksi lonjakan jumlah pemudik tahun ini, masyarakat diimbau agar melakukan perjalanan lebih awal agar terhindar dari penumpukan kendaraan, terutama mereka yang pakai mobil pribadi. Menhub menyebut puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 5-8 April.
"Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3 dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Oleh karenanya kita menghimbau, sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur agar bisa mudik lebih awal," ujar Menhub kepada wartawan, dikutip, Rabu 27 Maret 2024.
Untuk tujuan keselamatan, dan keamanan pemudik, Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut agar melakukan pemeriksaan kendaraan, dan mempersiapkan fisik.
Menurutnya saat merasa lelah dijalan, dan butuh istirahat pemudik bisa memanfaatkan rest area yang tersebar di sejumlah ruas tol. Sehingga jangan berhenti di bahu jalan tol, kalau memang tidak dalam kondisi darurat, maka perlu persiapan matang.
Kemudian penggunaan rest area diharapkan tidak lebih dari 30 menit agar dapat bergantian dengan pemudik berikutnya, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan pribadi hingga menggular ke jalan.
"Pengemudi juga perlu mempersiapkan kesehatan dan kebugaran, memastikan bahan bakar kendaraan dan saldo e-toll cukup agar lalu lintas mudik berjalan lancar," sambung Menko PMK.
Sejumlah rekayasan jalan sudah disiapkan pihak kepolisian dan stakeholder terkait demi mengurangi penumpukan kendaraan, diantaranya contraflow, oneway, serta ganjil genap di lokasi tertentu.