Kolaborasi itu tidak menutup kemungkinan berlanjut ke Indonesia untuk mempercepat mobil listrik, atau hybrid Toyota menggunakan baterai buatan dalam negeri, setelah pabrik BYD di Indonesia beroperasi pada 2026.
Saat ini produk ramah lingkungan Toyota di Indonesia masih sebatas hybrid. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai pabrikan hanya merakit baterai Yaris Cross Hybrid dan Kijang Innova Zenix Hybrid.
Berbeda dengan cara Wuling, atau Hyundai yang menggelontorkan investasi baru dengan nilai besar-besaran untuk membuat baterai di dalam negeri. Lantas gimana dengan peluang kerja sama Toyota dan BYD di RI?
“Belum ada diskusi, kalau di China kan sudah jadi tunggu tanggal mainnya. Kerjasama dengan siapapun kalau kita ini, cuma sekali lagi kerjasama itu bukan kita yang putuskan tapi stakeholder,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024.
Menurutnya setiap industri begitupun di bidang otomotif tentu mengininkan lokalisasi sebesar-besaranya di negara mereka berada, namun semuanya tergantung dengan kemampuan, dan nilai investasinya.
Namun terkait kerjasama dengan BYD, Nandi menyebut bisa saja hal itu terjadi misalnya hanya sekadar mencari supplier lokal. Karena di setiap negara Toyota melakukan kerja sama dengan brand yang berbeda-beda.
“Misalnya kita cuma cari lokal supllaiernya bisa kerjasama, lalu di beberapa region pola kerjasamanya berbeda-beda, di Eropa dengan siapa, di Amerika dengan siapa. Industri selalu berusaha semaksimal mungkin,” tuturnya.