100kpj – All New Daihatsu Xenia menjadi salah satu model yang kena recall akibat cacat produksi pada dua bagian berbeda. Penarikan unit dari konsumen untuk dilakukan proses perbaikan diumumkan sejak Februari 2024.
Masalah Daihatsu Xenia serupa dengan Toyota Avanza yang diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Masalah pertama adalah mur shock absorber depan berpotensi kendur, sehingga perlu dikencangkan.
Untuk Xenia yang bermasalah pada bagian suspensi depan itu diproduksi pada November 2021 sampai September 2023. Proses perbaikan diklaim hanya butuh waktu 30 menit di bengkel resmi Daihatsu.
Masalah kedua pada side impact door beam, atau pintu sebelah sopir yang tidak memberikan perlindungan maksimal saat terjadi tabrakan samping, cacat produksi ini terjadi pada Xenia produksi November 2022.
Bagian side door beam yang menjadi pelindung pintu saat terjadi tabrakan, atau benturan dari bagian samping tidak berfungsi maksimal, karena posisinya kurang tepat.
Jika mobil Low MPV itu digunakan terus-menerus, bagian las front door side impact beam dapat lepas saat terjadi benturan. Terburuknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga pengemudi bisa cidera serius.
Cara perbaikannya, konsumen hanya perlu datang ke bengkel resmi Daihatsu untuk melakukan penambahan bracket penguat, dan titik las pada side door impact beam pintu depan kanan, yang diklaim hanya perlu waktu 3-4 jam.
Mengingat program recall itu tergolong baru, sampai saat ini jumlah yang sudah diperbaiki masih sedikit. Hal itu disampaukan Marketing Director & Corporate Communication Director PT ADM, Sri Agung Handayani.
“Kalau Xenia yang side impact beam itu 5 persen (sudah diperbaiki) kalau nat shock absorber sekitar 3 persen,” ujar Agung di Jakarta, dikutip, Selasa 19 Maret 2024.
Berkaca dari persentease tersebut, artinya untuk perbaikan pintu depan yang tergolong paling sulit baru sekitar 70 unit, sedangkan pengecekan mur di shock breaker depan jumlahnya sekitar 40 ribuan unit.
“Kan ada dua yang nat itu 42.000 unit kalau yang side beam itu 1.410 unit kalau yang itu baru 5 persen, itu yang sudah dateng ke bengkel. Tapi yang di kontak setiap hari jumlahnya 100 konsumen per hari,” tuturnya.
Salah satu cara mempercepat recall tersebut, menghubungi semua pengguna yang terdampak, dan Agung berharap bisa selesai secepatnya seperti halnya recall Ayla pada saat itu yang tidak memakan waktu lama.
“Secepatnya kayak Ayla, enggak sampai 5 bulan. Kita sekarang undang lagi karena kan belum selesai ada 42.000 yang di kontak semua, pakai WhatsApp juga. Kita target tahun ini kurang lebih 90-an persen,” sambungnya.