100kpj – PT PLN (Persero) borong 10 ribu unit mobil listrik BYD (Build Your Dream) untuk operasional karyawan. Artinya merek asal China itu menikung beberapa brand lain yang lebih dulu menjual mobil listrik di Indonesia.
Tercatat Hyundai, dan Wuling adalah brand yang lebih dulu menjual mobil listrik berbasis baterai di Indonesia. Bahkan kedua produk mereka, yakni Ioniq 5, dan Air ev sudah diproduksi di dalam negeri dengan komponen lokal.
Sementara tiga mobil listrik BYD, yaitu Atto 3, Seal, dan Dolphin masih berstatus CBU (Completely Built Up) dari China. Namun dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan ketiganya akan diproduksi di dalam negeri.
Terkait model yang digunakan oleh perusahaan listrik milik negara tersebut, Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi menyebut bahwa semua mobil listrik BYD digunakan untuk operasional.
"10 ribu unit itu tiga-tiganya (model). Untuk operasional kantor dari level unit usaha, kami punya 1.000 kantor pakai EV dari semua model, dan PLN punya 10 sub holding dan anak perusuhaan yang akan diprovide," ujar Ari di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024.
Salah satu alasannya memilih BYD dibandingkan brand lain, Ari menjelaskan, bahwa brand yang bermarkas di Shenzhen, China itu berpengalaman dalam bidang elektrifikasi dan menguasai pasar kendaraan listrik dunia.
Saat ini harga termurah mobil listrik BYD adalah Dolhpin yang dilego Rp425 juta tipe Premium, kemudian Atto 3 tipe Superior Rp515 juta, dan yang termahal adalah Seal, untuk tipe Premium dilego Rp629 juta, dan Performance Rp719 juta on the road Jakarta.
"Kalau budget kan sudah ketahuan dari harga mobilnya. Kami juga melihat BYD bukan cuma menyediakan mobil tapi aftersalesnya," tuturnya.
Tidak dijelaskan terkait APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) yang digunakan, namun jika berkaca dari harga termurah mobil listrik BYD, maka uang yang digelontorkan PLN mencapai Rp5 triliunan.