100KPJ

Sebanyak Ini Peminat Mobil Listrik Buatan Bekasi Hingga Siap Ekspor

Share :

100kpj – Ada beberapa pabrikan otomotif yang memanfaatkan kawasan Bekasi, Jawa Barat untuk mendirikan pabrik perakitan, atau produksi kendaraan. Salah satunya mobil listrik besutan PT Chery Sales Indonesia (CSI).

Produsen mobil asal China itu memanfaatkan pabrik PT Handal Indonesia Motor untuk produksi mobil listrik pertamanya, yaitu Chery Omoda E5. Menariknya Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menjualnya.

Chery Omoda E5 diproduksi bersama dengan mobil listrik Neta V di satu pabrik bekas Hyundai di Pondok Ungu Bekasi, Jawa Barat. SUV listrik itu memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40 persen.

Sehingga berhak menikmati insentif pemerintah berupa diskon PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen. Sejak keran pemesanan dibuka pada Agustus 2023, hingga saat ini sudah 2.400 SPK (surat pemesanan kendaraan).

Dari angka tersebut baru sebagian konsumen yang sudah menerima unit, atau diproses hingga pembelian. Tingginya minat konsumen, produksi mobil listrik besutan Bekasi tersebut akan ditingkatkan.

“Kami ingin tingkatkan produksi menjadi 1.000 unit sampai 1.500 unit per bulan. Kami lihat ada peluang ekspor untuk mobil Chery di masa mendatang,” ujar Assistant Vice President PT CSI, Zeng Shuo di Tangerang, dikutip, Selasa 12 Maret 2024.

Menurutnya meningkatkan kapasitas produksi perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga saat ketersediaan unit tercukupi maka tidak ada inden panjang, dan konsumen bisa segera memakai mobilnya.

Berkaca dari target peninkatan produksi itu, tergolong angka yang cukup besar untuk brand pendatang baru. Terlebih Chery hanya menumpang sementara untuka proses produksi tersebut dengan fasilitas yang ada.

Jenama asal Tiongkok itu sebelumnya sempat membagikan data produksi mobilnya saat dirakit lokal, untuk mesin bahan bakar 600 unit per bulan, dan khusus listrik 300 unit per bulan. 

Saat disinggung terkait pernyataan tersebut, Zheng mejelaskan bahwa peningkatan produksi bisa dilakukan secara bertahap. Artinya akan ada 700-1.200 unit tambahan jika ingin menyesuaikan targetnya, cukup besar.

“Sekarang kami kapasitas dari awal 300 unit. Kami juga usahakan bisa naik ke 400 unit (per bulan untuk mobil listrik). Kami ekspektasi penjualan bisa mencapai itu juga, biasa semakismal mungkin,” tuturnya.

Mobil SUV listrk itu memiliki konfigurasi 5-penumpang, desain ekteriornya terliat sporty dan agak berbeda dari versi konvensionalnya, terutama dari grill depan yang dibuat rapat menyatu dengan bodi utamanya.

Mobil SUV pelahap seterum itu mengandalkan baterai lithium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 61,06 kWh. Melalui pengujian WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure) jarak tempuhnya 430 km, dan pengujian NEDC (New European Driving Cycle) 505 km.

Share :
Berita Terkait