100kpj – Beberapa merek asal Jepang di Indonesia seperti Mitsubishi dan Toyota sudah menjual mobil listrik. Sedangkan Suzuki, dan Honda menjadi penonton hingga saat ini, keduanya hanya memasarkan teknologi hybrid.
Dari semua brand asal negeri sakura tersebut, Toyota menjadi yang pertama memasarkan mobil listrik berbasis baterai melalui BZ4X, lalu disusul Mitsubishi L100 buatan lokal yang hadir di pameran IIMS 2024.
Sementara Honda sebagai brand terlaris nomor tiga di Indonesia sampai saat ini masih melakukan studi. PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah memboyong dua mobil listirknya di Indonesia, yaitu Honda e: dan N-Van.
Namun sayangnya kedua model tersebut hanya untuk riset pasar, dengan menggandeng perguruan tinggi, serta perusahaan negara. Lantas kapan mobil listrik Honda dijual di Indonesia?
Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, kabar terbarunya saat ini studi mobil listrik Honda sudah selesai, sehingga tinggal menunggu waktu yang tepat untuk perkenalannya.
"Biasanya habis introduction biasanya kan ada maturasi, ekspansi baru maturasi. Kita sudah selesai ada N-Van bekerja sama dengan Pertamina, Honda e: dengan kampus UI (Universitas Indonesia),” ujar Billy dikutip, Kamis 22 Februari 2024.
Selama pengujian bersama perguruan tinggi, dan perusahaan pelat merah tersebut, Billy menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama, seperti di jalan rusak, banjir, hingga macetnya di Jakarta.
“Kita tahu seberapa besar penggunaan baterainya, charging di SPKLU-nya seperti apa, mana yang sudah diterima mana yang belum. Kita studi banyak soalnya,” tuturnya.
Billy masih menutup rapat informasi terkait jadwal peluncuran, atau baterai yang digunakan antara berbahan dasar nikel seperti halnya lithium-ion, atau lithium ferrophosphate. Namun ada rencana untuk produksi di dalam negeri.
"Tapi setelah itu tentu saja ekspansi termasuk produksi secara lokal, entah itu tergantung dengan infrastruktur yang ada. Targetnya Honda 2040 secara produk itu harus net zero emission kan, kecepatannya tergantung setiap negara,” sambunngnya.