100kpj - Nikel menjadi salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik, misal jenis lithium-ion, atau NMC (nikel mangan kobalt), karena cendrung mahal, dan langkanya nikel, sejumlah pabrikan beralih pakai ferrophosphate.
Terutama China yang saat ini fokus menggunakan baterai LFP (Lithium ferrophosphate) untuk kendaraan listrik. Sedangkan nikel di Indonesia melimpah, tidak heran jika pemerintah berambisi jadi raja kendaraan listrik.
Ada sejumlah keunggulan nikel jika digunakan untuk baterai kendaraan listrik, salah satunya mudah didaur ulang, tidak seperti LFP. Selain itu, secara siklus daya tahan baterai dengan bahan baku nikel lebih awet.
Oleh sebab itu Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa secara kualitas baterai kendaraan listrik yang bersumber dari nikel lebih baik dibandingkan LFP yang digencarkan oleh brand-brand Tiongkok.
"Kalau mau dibilang kita mau bergeser dari bahan baku nikel ke LFP, itu keliru. Karena kualitas LFP itu tidak sebaik kualitas dari nikel. Ini penting agar kita tidak sesat berfikir," ujar Bahlil dikutip dari Instagram resminya, Kamis 22 Februari 2024.
Mengingat Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia membuat sejumlah brand telnologi, dan otomotif tertarik menancapkan kuku bisnisnya di RI demi membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.