Bahkan saat ini mobil-mobil hybrid Toyota yang dibuat di dalam negeri menjadi salah satu tulang punggung dengan penjualan menjanjikan.
Oleh sebab itu, menurut Bob jika ditambah insentif agar harganya lebih terjangkau, dan modelnya menjadi lebih banyak akan menjadi perpaduan yang baik. Masyarakat secara bertahap akan beralih, hemat 50 persen.
“Insentif itu bukan buat pabrik mobil tapi buat konsumen. Dengan insentif bisa meningkatkan daya beli. Dia bisa hemat bahan bakar, kan ujungnya buat kita juga, jadi bukam buat Toyota insentif itu,” katanya.
Sinyal kemunculan mobil hybrid terbaru Toyota yang diproduksi TMMIN juga sempat diinformasikan oleh Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto.
"Untuk 2024 akan ada lagi model hybrid terbaru, modelnya apa mohon ditunggu. Kita akan banyak menghadirkan banyak mobil ramah lingkungan di tahun ini," tukas Henry.
Hal serupa disampaikan Marketing Direktur TAM Anton Jimmi Suwandy. Menurutnya perusahaan melihat bahwa pasar mobil berteknologi tersebut menjanjikan, dan masih sangat luas, meski tidak ada insentif.
"Kita sudah ada Yaris Cross (segmen bawah) ke depan kita melihat potensi-potensi mana lagi yang bisa diisi hybrid, jadi kita mesti pelajari di segmen mana, dan harga berapa karena hybrid berbeda dengan BEV yang dikasih sejumlah insentif dari pemerintah," tuturnya.