100KPJ

Begini Nasib Sales yang Mark Up Harga Suzuki Jimny 5 Pintu

Share :

100kpj - Harga Suzuki Jimny 5 pintu sempat digoreng, atau di mark up oleh sejumlah oknum sales di pameran Indonesia International Motor Show, atau IIMS 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Suzuki Jimny 5 pintu yang resmi meluncur di IIMS normalnya dibanderol mulai Rp462 juta untuk tipe manual single tone, matik single tone Rp475,600 juta, manual two tone Rp465 juta, dan matik two tone Rp478,600 juta on the road.

Namun karena permintaan pasar yang lebih besar dari kuota unit, beberapa tenaga penjual diler nekat mengkerek harga Jimny 5 pintu tipe tertinggi menjadi Rp520 juta, atau lebih mahal Rp40 jutaan dari harga resminya.

Alasan mark up harga tersebut agar konsumen bisa mendapatkan unit lebih cepat, atau menjadi perioritas. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah mengumumkan jumlah pemesanan Jimny 5 pintu sudah lebih dari 1.200 unit.

Sedangkan kuota per bulan yang dikirim ke diler di seluruh Indonesia hanya 100 unit. Artinya ada ratusan konsumen baru akan menerima unit di 2025, momen itu yang dimanfaatkan demi menarik konsumen. Lantas gimana nasib sales yang sudah mark up harga Jimny 5 pintu?

"Ada satu dua temuan (sales) makannya langsung kita klarifikasi, dan kita sudah melakukan training ulang kembali, bukan hanya di IIMS, tetapi seluruh diler Suzuki di Indonesia," ujar 4W Marketing Direktur PT SIS, Harold Donnel di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin 19 Februari 2024.

Lebih lanjut Harold menjelaskan, SIS sebagai produsen tidak bisa berhubungan langsung oleh sales. Sehingga koordinasinya melalui diler, dan jaringan penjualan yang bersangkutan yang memberikan intruksi kepada sales tersebut.

"Saat ini kita sudah melakukan investasigasi dan traning ulang agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Jika ditemukan praktik yang ditemukan bisa diinformasikan kepada kami, melalui Hallo Suzuki agar kita bisa tindak lanjuti," tuturnya.

Menurutnya bagi komsumen yang sudah melakukan pemesanan dengan informasi harga yang tidak sesuai nantinya pihak sales bisa melalukan klarifikasi. Sehingga tidak terjadi kesenjangan, atau perbedaan karena semua konsumen mendapatkan perlakuan yang sama.

"Konsumen itu raja, dengan menggunakan harga suggested price mereka punya peluang sama (dapat unit cepat), atau mungkin ada juga konsumen yang tidak mengikuti suggested price itu," sambungnya.

Share :
Berita Terkait