100KPJ

Mr.Bean Dituding Bikin Penjualan Mobil Listrik Terhambat, Kok Bisa?

Share :

100kpj –  Rowan Atkinson atau yang dikenal sebagai Mr.Bean dituding membuat penjualan mobil listrik di Inggris terhambat. Lantas, apa penyebabnya hingga Mr.Bean bisa disalahkan akan hal tersebut?

Berdasarkan lansiran 100KPJ dari Telegraph, Senin 12 Februari 2024, Mr.Bean ternyata menulis sebuah pendapatnya di sebuah artikel di media The Guardian. Di mana, aktor asal Inggris ini merasa "tertipu" usai memakai mobil listrik.

"Saya menyukai kendaraan listrik - dan merupakan early adopter. Namun saya semakin merasa tertipu," tulis Rowan Atkinson yang dimuat pada 23 Juni 2023.

Mr.Bean yang menyebut dirinya sebagai lulusan bidang teknik elektro dan elektronik, dan kemudian master di bidang sistem kendali mengaku sudah membeli mobil listrik dan hybrid. Menurutnya, cukup bagus tapi lama-lama dirinya merasa tertipu.

"Saya membeli hibrida pertama saya 18 tahun lalu dan mobil listrik murni pertama saya sembilan tahun lalu dan (meskipun infrastruktur pengisian daya listrik kami buruk) sangat menikmati waktu saya dengan keduanya," tulis dia.

"Kendaraan listrik mungkin tidak berjiwa, tetapi mekanismenya luar biasa: cepat, senyap, dan hingga saat ini, sangat murah untuk operasional. Namun semakin lama, saya merasa sedikit tertipu," lanjutnya.

Tapi dalam tulisannya, dia menyebut mobil listrik bukan cara untuk memperbaiki lingkungan. Dia mengutip Volvo, di mana emisi gas rumah kaca selama produksi mobil listrik hampir 70 persen lebih tinggi daripada saat memproduksi mobil bensin.

Baterai lithium-ion yang jadi biang keladinya, di mana diperkirakan hanya bertahan lebih dari 10 tahun saja. Dia menyebut banyak cara lain untuk energi terbarukan, selain fokus ke kendaraan listrik.

"Kita harus terus mengembangkan hidrogen serta bahan bakar sintetis untuk menyelamatkan sisa mobil tua yang masih memiliki begitu banyak hal untuk diberikan," ujarnya.

Ternyata, tulisan Mr.Bean tersebut dinilai menjadi salah satu hambatan utama yang dihadapi pemerintah Inggris dalam menghentikan penggunakan mobil konvensional. Padahal negara tersebut memiliki target menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel pada 2035.

“Sayang pemeriksaan fakta tidak pernah menjangkau khalayak sebanyak klaim palsu. Sehingga perlu adanya standar editorial tinggi yang tinggi seputar transisi net zero emission,” ungkap Green Alliance dalam pertemuan tersebut.

Meski demikian mereka mengakui bahwa kendaraan listrik masih memiliki banyak tantangan untuk berkembang. Ada banyak alasan seperti kurangnya jumlah titik pengisian daya, harga mobil masih mahal dan konsistensi pemerintah sehingga adopsi Electric Vehicle terhambat.

Share :
Berita Terkait