100KPJ

Selain Bebas Ganjil Genap, Pengguna Mobil Listrik Bisa Makin Hemat, Ini Buktinya

Share :

100kpj - Mobil listrik menjadi salah satu alternatif untuk menekan emisi gas buang dari mesin pembakaran kendaraan bermotor. Penggunanya juga bisa kaya karena daya listrik lebih murah dari bahan bakar minyak (BBM).

Saat ini tarif listrik rumah tangga berdaya 1.300 watt sampai 2.200 watt hanya Rp1.444 per kWh (kilowatt hour), sedangkan 3.500 watt sampai 6.600 watt Rp1.669 per kWh.

Sedangkan di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun 2023, tarifnya Rp2.466 per kWh untuk DC fast charging dari 25 kW sampai 50 kW, dan ultra fast charging 200 kW.

Berkaca dari tarif tersebut, jauh lebih murah dari harga BBM saat ini yang dimulai dari Rp10 ribu per liter dengan oktan paling rendah di kategori bensin, sampai Rp15.270 per liter untuk mesin diesel.

Mobil listrik yang beredar di pasar Indonesia membutuhkan arus paling kecil 2.200 watt untuk melakukan pengisian di rumah, seperti halnya Wuling Binguo EV. Lalu berapa biaya yang perlu dikeluarkan?

Binguo EV tipe Long Range dibekali baterai lithium ferro-phosphate (LFP) IP67 berdaya 31,9 kWh dengan jarak tempuh 333 kilometer, tipe Premium Range kapasitas baterainya 37,9 kWh yang bisa menjelajah 410 km.

Jika pengisian baterai dari kondisi kosong sampai penuh menggunakan listrik rumah tangga maka hanya butuh biaya Rp46-53 ribuan untuk tipe Long Range, dan Premium Range hanya Rp54-63 ribuan.

Sementara pakai fast charging di tempat umum dengan listrik searah alias DC, biaya yang dibutuhkan hanya Rp78 ribuan tipe Long Range, dan Premium Range Rp93 ribuan. Atas perhitungan tersebut apakah benar lebih irit?

"Pengeluaran saya dari Rp500 ribuan per minggu untuk bensin, sekarang hanya Rp100 ribuan untuk pengisian daya listrik,” ujar Mellisa sebagai salah satu pengguna Wuling Binguo EV Premium Range saat dikonfirmasi.

Bahkan tidak ada kendala meski mobil listrik itu digunakan sehari-hari dalam beraktivitas, karena menurut wanita karir itu akses pengisian daya listriknya dekat, dan mudah ditemukan misalnya di diler Wuling, atau SPKLU.

"Alasan saya memilih BinguoEV yang pertama karena ini mobil listrik dan tampilannya yang lucu, ini adalah mobil kedua di rumah, namun dipakai mobilitas harian saya. Sekarang jaraknya sudah 735 km,” tuturnya.

Keuntungan lain yang didapatkan oleh pengguna mobil listrik adalah bebas ganjil genap, terutama mereka yang tinggal di Ibu Kota. Sehingga tidak pusing memikirkan tanggal, dan huruf akhir di plat nomor setiap harinya. Hal itu disampaikan Ales Tanjung sebagai pemilik BinguoEV tipe Long Range.

Menurutnya poin penting beralih ke kendaraan listrik adalah kemudahan saat mobilitas sehari-hari, dan sangat membantu.

“Dipakai mostly harian. Karena kerjaanku mobile-nya lumayan tinggi yah. Ini juga poin pentingnya karena enggak ada ganjil genap nih. Karena kerjaan lokasinya bisa pindah, hari ini bisa di mana besok bisa di mana,” katanya.

Menurutnya BinguoEV memang terlihat kecil dari luar, tapi kabinnya cukup luas, terutama bagasi belakang bisa bawa barang banyak. Data di atas kertas, saat kursi baris kedua dilipat kapasitasnya menjadi 790 liter.

"Itu salah satu keunggulan juga menurutku. Karena bagian area belakangnya bisa dilipat kursinya itu sangat bagus,” sambung Ales.

Meski kapasitas baterai berbeda, dinamo penggerak roda depannya di semua varian punya tenaga serupa, yaitu 50 kW atau setara 67,05 dk. Terkecuali torsinya, untuk tipe Long Range 150 Nm, dan Premium Range 125 Nm.

Mobil listrik yang diproduksi lokal itu turut menikmati insentif pemerintah. Untuk tipe Long Range versi termurah Rp317 juta dengan colokan AC, Long Range AC-DC dilego Rp326 juta, dan Premium Range Rp372 juta.

Menariknya Binguo EV adalah mobil listrik pertama di Indonesia yang mendapatkan garansi komponen utama EV seumur hidup. Sehingga uang yang seharusnya digunakan untuk mengganti komponen saat terjadi kerusakan bisa ditabung, artinya penggunanya bisa semakin hemat.

Sales & Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani mengatakan, lifetime core EV component warranty merupakan perpanjangan, dan perluasan masa garansi dari sebelumnya 8 tahun, atau 120 ribu kilometer.

“Garansi ini dihadirkan untuk memberikan worry free kepada konsumen, sepanjang kepemilikannya. Garansi ini mencakup core component EV yang terdiri dari power battery, drive motor, dan motor controller unit,” tukas Dian.

Share :
Berita Terkait