Mobil listrik berpenggerak roda depan itu berjalan dengan mulus, namun agak terasa berat saat memasuki pertengahan tanjakan yang cukup miring, sehingga kami memberikan sedikit tenaga tambahan.
Kecepatan memang tergolong rendah, dari kondisi diam sampai sekitar 15-18 km per jam. Sengaja tidak kami injak pedal gas dalam-dalam, untuk mengetahui torsi besarnya dari putaran bawah, dan menariknya tidak ada selip.
Masih penasaran, kami mencoba dari ulang dengan berhenti di tengah tanjakan. Kondisinya tetap di mode normal, awalnya khawatir ban selip namun nyatanya dinamo listriknya mampu memutar roda depan untuk melaju tanpa kendala.
Kurang puas sampai di situ, rasanya kurang afdol jika tidak mencoba model ECO. Alhasil terasa lebih berat, meski mobil masih tetap mau melaju namun pedal gas perlu dinjak lebih dalam.
Pengujian juga kami teruskan dengan membawa dua penumpang, artinya di dalam mobil ada 3 orang termasuk pengemudi, rata-rata bobotnya 75 kilogram.
Dalam kondisi mobil diisi penumpang depan, dan belakang di baris kedua, BYD Atto 3 masih bisa diajak menanjak dengan mode normal namun hanya perlu menekan gas sedikit lebih dalam. Tidak ada raungan mesin seperti mobil konvensional.
Dinamo untuk menggerak roda depannya memiliki tenaga 150 kW atau setara 201,1 dk, dan torsi 310 Nm. Sehingga BYD Atto 3 dapat melesat dari diam ke 100 km per jam butuh waktu 7,3 detik, dan bisa melesat maksimal 160 km per jam.