100kpj – Toyota memutuskan untuk melakukan recall atau penarikan kembali untuk perbaikan pada 50 ribu unit mobilnya di Amerika Serikat. Recall ini terkait adanya masalah pada airbag dan berpotensi membahayakan pengemudi.
Menilik pada situs CBSnews, Rabu 31 Januari 2024, masalah ini terdampak pada beberapa mobil Toyota yang bisa dibilang cukup tua. Yakni, Toyota Corolla produksi tahun 2003-2004, Toyota Corolla Matrix tahun 2003-2004, dan Toyota RAV4 tahun 2004-2005.
Di mana, ketiga mobil tersebut dilengkapi dengan inflator airbag produksi Takata. Disebutkan jika, usia airbag tersebut kemungkinan besar bagian di dalamnya bisa meledak.
Pecahan logam tajam pun bisa menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian, kata produsen mobil tersebut. Perbaikan airbag ini pun gratis dan pemilik kendaraan tak dikenakan biaya.
“Pemilik TIDAK BOLEH MENGEMUDI kendaraan ini sampai perbaikan penarikan keselamatan telah dilakukan,” kata Toyota dalam pernyataannya.
Toyota merekomendasikan agar pemilik tidak mengemudikan kendaraannya untuk melakukan perbaikan. Sebaliknya, pemilik kendaraan harus menghubungi dealer setempat, yang dapat mengatur sejumlah opsi lain, seperti melakukan perbaikan seluler di lokasi kendaraan atau menderek mobil ke dealer.
Airbag Takata
Mobil Toyota RAV4 kena recall karena kantung udara pengemudi Takata. Sedangkan model Corolla dan Matrix memiliki kantung udara di sisi penumpangnya. Corolla dan Matrix juga ditarik secara terpisah karena kantung udaranya dapat digunakan tanpa menimbulkan benturan, kata perusahaan itu.
Air bag Takata menggunakan amonium nitrat yang mudah menguap untuk menciptakan ledakan kecil guna menggembungkan kantung udara saat terjadi kecelakaan. Inflator airbag Takata terlibat dalam lebih dari 30 kematian di seluruh dunia, termasuk 26 kematian di AS, dan ratusan korban cedera di berbagai kendaraan produsen mobil sejak 2009.
Selama satu dekade terakhir, lebih dari 67 juta inflator kantong udara Takata telah ditarik di AS oleh lebih dari 20 produsen mobil, dan lebih dari 100 juta inflator di seluruh dunia. Ini menjadi recall terbesar dalam sejarah keselamatan mobil.