100kpj – Ada 3 mesin diesel buatan Toyota yang terlibat skandal proses sertifikasi, atau homologasi hasil tenaga di atas kertas. Salah satunya adalah mesin diesel 1 GD pada Fortuner buatan RI.
Toyota Fortuner yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) itu bukan hanya dijual untuk pasar domestik, melainkan di ekspor ke sejumlah negara, seperti Timur Tengah, dan Asia.
Baca juga: Skandal Mesin Diesel Fortuner Buatan Indonesia, TMMIN Stop Ekspor ke Negara Ini
Namun setelah pengumuman resmi mesin diesel tersebut terlibat skandal, atau manipulasi maka untuk sementara penjualannya ke luar negeri dalam bentuk utuh, alias CBU (Completely Built Up) di setop.
“Jadi Cuma Timur Tengah saja hold, yang negara lain masih tetap berjalan,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam kepada 100kpj, Rabu 31 Januari 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada sejumlah negara di Timur Tengah yang menjadi tujuan ekspor Fortuner dalam bentuk CBU dengan mesin diesel.
Sepanjang 2023 negara di Timur Tengah yang sudah membeli Fortuner bermesin 1 GD tersebut ada Kuwait sebanyak 442 unit, Oman 280 unit, Qatar 107 unit namun hanya berjalan 7 bulan karena sejak Agustus sampai Desember tidak ada pengiriman unit.
Kemudian Arab Saudi mencapai 3.449 unit, Uni Emirate Arab 330 unit yang hanya berjalan 7 bulan karena sejak Agustus sudah berhenti ekspor, begitu pun Yemen hanya 68 unit karena periode September-Oktober tidak ada pendistribusian unit.
Selebihnya mesin diesel yang bersarang pada SUV (Sport Utility Vehicle) itu di ekspor ke Australia, Brunei Darusalam, Fiji, Jamaica, Cfao Rhd, P.N.G, Sri Langka, Suriname, Solomon, ST. Lucia, Trinidad, dan Filipina.
Total ekspor Fortuner bemesin diesel 1 GD tersebut sepanjang 2023 mencapai 14.366 unit, dan Filipina menjadi negara terbesar yang membeli SUV peminum solar tersebut di tahun lalu sebanyak 9.189 unit.
Saat proses sertifikasi, ECU (Electronic Control Unit) pada mesin diesel 1 GD itu diganti dengan perangkat lunak lain sehingga tenaga yang dihasilkan berbeda, kecurangan itu terungkap melalui komite investigasi Toyota Industries Corporation (TICO).
Bukan hanya mesin diesel pada salah satu varian Fortuner saja, namun secara total ada 10 enjin peminum solar racikan Toyota yang terlibat dalam skandal tersebut, seperti yang diumumkan Toyota Motor Coporation (TMC), Jepang.