100kpj – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia akan mengembangkan baterai kendaraan listrik berbasis lithium ferro phosphate (LFP) bersama China.
Baterai LFP atau lithium ferrophosphate sempat menjadi bahan perbincangan usai diangkat dalam debat Cawapres, Minggu 21 Januari 2024. Kemudian dibahas oleh Timses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yakni Thomas Lembong atau yang dikenal Tom Lembong.
Dia menyebut para produsen mobil listrik kini beralih ke baterai yang tidak menggunakan nikel. Ia mencontohkan pabrik Tesla di China, yang kini memilih baterai lithium iron phosphate yang tidak menggunakan nikel sebagai baterai mobil-mobilnya.
Pernyataan itu sekaligus mengkritik pemerintah yang sedang giat melakukan hilirisasi nikel. Dalam akun instagram miliknya, Luhut mengatakan Indonesia akan menggandeng China untuk mengembangkan baterai listrik berbasis LFP ini.
"Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok. Tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain," ungkap Luhut, seperti dikutip Senin 29 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga membantah pernyataan Tom Lembong soal 100 persen kendaraan Tesla produksi China menggunakan baterai LFP. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu, kata dia, masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listriknya.
“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP atau lithium ferro phosphate untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap gunakan nickel based battery. Jadi seperti suplai nickel based battery itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” papar Luhut.