100kpj – Built Your Dream, atau BYD adalah merek mobil listrik paling laku di dunia. Jenama asal China itu memanfaatkan besi, atau ferrophosphate sebagai salah satu bahan baku baterainya selain lithium, atau disebut LFP.
Sudah banyak kendaraan listrik yang mereka lahirkan dengan mengandalkan LFP (Lithium Ferrophosphate). Nah untuk pasar Indonesia yang baru diperkenalkan ada BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal.
Baca juga: Disebut Cawapres Gibran, Tom Lembong Sindir Nikel di RI Siap-siap Gak Laku
Dibanggakan Cawapres Gibran, Ini Daftar Mobil Listrik di RI yang Gak Pakai Nikel
Seal dibekali baterai 82,5 kWh yang diklaim bisa jalan sejauh 570 kilometer, sementara Atto 3 yang meramaikan segmen SUV listrik dibenamkan baterai blade lithium ferrophosphate 60,48 kWh,
Dolphin ditawarkan dalam empat varian dengan dua pilihan baterai, yaitu berdaya 44,9 kWh (tipe terendah) dengan jarak tempuh 310-340 km, dan 60,4 kWh mencapai 403,2 km (tipe tertinggi).
Meski mendominasi baterai LFP pada semua produknya, namun tidak menutup kemungkinan BYD memanfaatkan nikel saat memproduksi kendaraan listriknya di dalam negeri dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Rencana itu sempat disampaikan General Manager BYD Asia-Pasific Liu Xueliang saat memperkenalkan perusahaannya masuk pasar Indonesia, baru-baru ini di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
“Indonesia sumber nikelnya banyak, setelah bagaimana BYD pakai nikel di Indonesia setelah hari ini, mungkin di masa depan kita akan tahu perkembangganya. Sabar dulu itu fokus BYD di pasar Indonesia,” ujar Liu, dikutip 100kpj, Senin 22 Januari 2024.
Menurutnya baterai LFP paling aman saat ini, hal itu setelah melalui sejumlah proses uji coba, serta pemilihan bahan baku dari berbagai macam jenis. Karena BYD adalah perusahaan teknologi yang lahir dari bisnis baterai.
“Karena BYD lahir dari bisnis baterai, kita sudah riset dari semua bahan baku baterai, karena BYD juga produksi LCM. BYD bukan hanya perusahaan jual baterai, dan mobil, energi, dan integrityasna jadi global teknologi company,” katanya.
Bahkan dia menyebut tidak perlu khawatir soal garansi mobil listrik yang mereka jual di Indonesia, karena baterai LFP sudah teruji dan bertahan sampai 1,2 juta kilometer. Maka dari itu banyak pabrikan lain yang juga menggunakan baterai racikannya.