Para pelaku bisnis, atau konsumen terbesar Carry didominasi Jabodetabek sebesar 27 persen, disusul daerah lainnya seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.
“Mobil ini dinilai kefungsionalitasannya dalam mendukung bisnis para wirausahawan sehari-hari. Selain itu, ketersediaan layanan service point yang menjangkau daerah terpencil dengan jarak hingga 30 Km dari pusat kota juga menambah rasa tenang bagi para pemilik New Carry,” sambungnya.
Menjelang akhir tahun penjualan retail Carry juga melonjak hingga 26 persen, pada November ke Desember. Lantas gimana dari sisi wholesales?
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pendistribusian Carry dari pabrik ke diler sepanjang tahun lalu 42.317 unit, sedangkan Gran Max pikap mencapai 43.197 unit.
Di bawah itu ada Mitsubishi L300 yang tahun lalu secara wholesales 13.527 unit, dan Wuling Formo Max hanya 1.319 unit. Sedangkan Esemka Bima tidak diketahui data penjualannya karena bukan anggota Gaikindo.
Indonesia menjadi negara pertama yang meluncurkan Carry terbaru pada April 2019 lalu. Secara dimensi lebih bongsor, dan mesinnya lebih bertenaga, serta dilengkapi pendingin kabin alias AC dan sistem hiburan.