Artinya Hyundai Ioniq 5 yang diproduksi lebih dulu di RI belum di ekspor, atau hanya sekadar ‘jago kandang’ karena hanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik.
Sementara terkait penjualan mobil listrik secara wholesales, atau pabrik ke diler sepanjang tahun lalu menurut data Gaikindo sebanyak 17.004 unit, yang disumbang dari 23 model baik rakitan lokal, ataupun masih impor.
Dari angka tersebut, mobil listrik yang paling banyak didistribusikan ke diler sepanjang tahun lalu adalah Hyundai Ioniq 5, yaitu 7.716, lalu urutan kedua ada Air ev sebanyak 5.575 unit, dan ketiga ada Binguo EV terjual 1.393 unit.
Lebih lanjut mantan Menteri Perindustrian itu menyebut bahwa industri otomotif penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama dari sektor alat angkut yang selalu bertumbuh.
“Dilihat dari industri alat angkut adalah industri yang pertumbuhannya positif selama 10 quartal berturut-turut tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi naisonal, yaitu 7,31 persen,” sambungnya.