100kpj - BYD akhirnya masuk Indonesia dengan merilis 3 mobil listrik andalannya sekaligus, yaitu BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD Seal. Merek asal China itu dikawal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelum resmi memperkenalkan dirinya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 18 Januari 2024, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sudah menandatangani nota kesepahaman BYD soal pengembangan ekosistem kendaraan listrik, sejak Mei 2023 di China.
"Saya terima kasih komitmen luar biasa kepada BYD sudah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara," ujar Luhut melalui daring saat peluncuran BYD di TMII.
Strategi BYD serupa dengan beberapa merek pendatang baru lainnya, yaitu akan memanfaatkan insentif CBU (Completely Built Up) terlebih dahulu, berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) ditanggung pemerintah dalam periode tertentu.
Setelah menikmati keringanan tersebut, BYD akan mendirikan pabrik di dalam negeri untuk produksi lokal kendaraan listriknya, termasuk baterai dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun yang memakan investasi 1,3 miliar dolar, atau setara Rp20 triliunan.
"Saat ini bersama BYD sebagai nomor satu global pemimpin global dalam teknologi kendaraan listrik kami berharap akan mendorong ekosistem dan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi," tuturnya.
Menurutnya masuknya BYD menjadi bagian penting menjaga daya tahan industri kendaraan bermotor di Indonesia yang sudah ada sebelumnya, serta mengembangkan industri elektrifikasi.
"Saya ingin berterima kasih setingi-tinginya kepada berbagai pihak atas kerja kerasnya menghasilkan investasi, dan regulasi yang kompetitif untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," katanya.
Luhut menjelaskan bahwa pada 2022 produksi mobil di Indonesia 1,5 juta unit dengan ekspor 39 persen dari produksinya, dan industri kendaraan bermotor Indonesia berkontribusi terhadap PDB (produk domestik bruto) 4 persen, dan menyerap satu setengah juta tenaga kerja.
"Industri dalam negeri merupakan bagian penting dalam menjaga daya saing otomotif di ASEAN," sambungnya.
Mobil listrik yang ditawarkan dalam kondisi CBU di tahun ini adalah BYD Atto 3, Dolphin, dan Seal.