100kpj – VinFast siap bangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 1,2 miliar dollar Amerika Serikat, atau setara Rp18 triliunan. Keseriusannya itu mencuri perhatian Presiden Jokowi, sedangkan BYD sampai sekarang masih jadi penonton.
Sebelum angka tersebut muncul pada tahun lalu, Jokowi diketahui kerap menemui petinggi negara asal brand itu dilahirkan, dan menerjunkan menterinya ke negeri naga biru tersebut.
Terbaru, orang nomor satu di RI itu mengunjungi pabrik VinFast di Kota Hai Phong, Vietnam, Sabtu 13 Januari 2024 bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
“Bersama Chairman VinFast Pham Nat Vuong, kami menunjau langsung pabrik mobil listrik VinFast, melihat proses perakitan, pemasangan baterai mobil, dan mencoba sensasi duduk di balik kemudi mobil listrik VinFast,” tulis status Instagram @jokowi, dikutip, Senin 15 Januari 2024.
Berdasarkan laporan pengajuan F-1 ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, nilai investasi VinFast untuk membuat mobil pelahap seterum di Tanah Air mencapai 200 juta dolar, atau setara Rp3 triliunan di 2024.
Untuk jangka panjangnya, dana segar itu bertambah hingga 1,2 miliar dolar, setara Rp18 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026 dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun.
“Saya mendukung penuh rencana investasi VinFast di Indonesia. Ini merupakan industri yang berkembang sangat pesat, sehingga kehadiran VinFast di Indonesia akan membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih berkembang. Eksositem besar industri ini akan segera terbangun,” tulis Jokowi.
Sebagai langkah awal brand itu akan memperkenalkan diri di ajang Indonesia International Motor Show, atau IIMS 2024 pada 15-25 Februari di JIExpo Kemayoran. Ada dua model yang disinyalir langsung dijual, yaitu VF 5 dan VF 6.
Mobil-mobil listrik mereka sementara waktu dijual dalam kondisi CBU (Completely Built Up) dengan memanfaatkan insentif bebas bea masuk, dan PPnBM nol persen, karena dua tahun kemudian baru diproduksi lokal.
Direktur Penjualan dan Jaringan VinFast Indonesia, Surachman Nugroho mengatakan, pabrik VinFast yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat akan bediri di atas lahan seluas 200 hektar, dan menjadi pusat manufaktur dengan format setir kanan untuk di ekspor, hingga produksi e-scooter.
“Secara angka investasi 1,2 miliar dollar sudah listing di Nasdaq (bursa saham) US (Amerika) bisnis planning-nya harus tranparan jadi bisa dipertanggung jawabkan, tidak bisa statemen saja kita akan bikin pabrik kan banyak brand seperti itu,” ujar Nugroho kepada 100kpj.
Dia menyebut bahwa peletakkan batu pertama untuk proses pembangunan pabrik di RI dimulai tahun ini, dan direncanakan selesai 2026 hingga siap produksi. Lalu kemana yak BYD sebagai penguasa EV?
Hingga kini BYD sebagai merek kendaraan listrik terlaris di dunia belum juga mengumumkan nilai investasinya, karena sempat berdalih menunggu regulasi pemerintah agar sesuai dengan stratagi mereka, yaitu CBU terlebih dahulu sebelum bangun pabrik.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao sempat mengatakan, bahwa targetnya masuk pasar Indonesia pada semester awal 2024, dan menurutnya BYD bukan merek baru di Indonesia karena sudah ada sejak 2018.
Diketahui merek mobil listrik asal China itu sudah digunakan taksi Bluebird, dan bus listriknya dikelola PT VKTR untuk kebutuhan TransJakarta. Hal yang wajar jika BYD bisa menyalip Tesla sebagai merek kendaraan listrik terlaris di dunia.
Mengingat jenama asal Tiongkok itu bukan hanya bermain di segmen mobil penumpang, namun juga komersial seperti bus, hingga alat berat. Strategi BYD serupa dengan VinFast yang punya bus listrik, hingga e-scooter di pasar global. Kira-kira seperti apa keseriusan BYD di Indonesia yang akan diumumkan pada 18 Januari 2024 besok di Jakarta?