100KPJ

Menperin Agus Gumiwang Lobi Vietnam Bikin Mobil Listrik Bareng di RI

Share :

100kpj – Untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, Indonesia mulai berkolaborasi dengan sejumlah negara, salah satunya Vietnam. Bahkan kedua negara berencana membuat mobil listrik bersama di Tanah Air.

Rencana tersebut muncul setelah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita besama jajarannya bertemu langsung dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien di Hanoi.

Menperin menyampaikan kepada Menperindag Vietnam terkait potensi kerja sama kedua negara, diantaranya pengembangan kendaraan listrik, industri hijau, food security, maupun pendukung sektor industri lainnya.

“Kami mengundang pihak Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam untuk terus melakukan diskusi dengan kami dalam rangka memperkuat kerja sama dan kolaborasi ini,” ujar Agus dikutip dari keterangan resminya, Jumat 12 Januari 2024.

Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar di sektor otomotif, menurutnya dengan kepemilikan mobil 19,1 juta unit, motor 128 juta unit, dan proyeksi permintaan baterai kendaraan listrik diperkirakan semakin meningkat ke depan.

Melalui data Safeguard Global, Indonesia masuk peringkat ke-10 dengan nilai global manufacturing sebesar 1,4 persen, kemudian melalui data World Population Review, menempati peringkat ke-12, dan Vietnam ke-23.

Menurut Menperindag Nguyen Hong Dien Vietnam menyambut baik usulan kolaborasi tersebut, karena Vietnam perlu banyak belajar dengan Indonesia di bidang industri, termasuk membangun ekosistem kendaraan listrik.

“Kami akan menjalin kerja sama industri yang dilakukan secara bilateral, da setelanya dapat diperluas di tingkat ASEAN. Vietnam juga mengusulkan kerja sama di bidang teknologi digital, semikonduktor, dan hilirisasi sumber daya alam,” tuturnya.

Terlebih masing-masing negara memiliki sumber daya alam untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, sehingga sangat diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan ramah lingkungan di masa depan.

“Apalagi kedua negara memiliki SDA melimpah seperti nikel di Indonesia dan tanah jarang di Vietnam yang sangat diperlukan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” kata Dien.

Indonesia masih menjadi negara tujuan investor Vietnam dalam menanamkan modalnya di sektor industri. Pada 2023, terjadi peningkatan 6,1 persen realisasi investasi Vietnam di Indonesia, atau 1,5 juta dollar Amerika.

Adapun investasi di sektor industri meliputi industri industri kertas dan percetakan serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. 

Sebelumnya VinFast sebagai merek mobil listrik nasional Vietnam akan menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air dengan nilai investasi sebesar 1,2 miliar dollar, atau sekitar Rp18 triliun untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik.

Artinya ada dua brand yang berpotensi membantu Indonesia memiliki mobil listrik sendiri, selain VinFast, ada Geely yang sempat disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Invetasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Pada 2025, atau 2026 Indonesia sudah bisa memiliki mobil listrik sendiri yang dibuat oleh anak bangsa,” kata Luhut saat hadir di acara HUB Space X KAI Expo 2023 di Jakarta.

Share :
Berita Terkait