“Secara angka investasi 1,2 miliar dollar sudah listing di Nasdaq (bursa saham) US (Amerika) bisnis planning-nya harus tranparan jadi bisa dipertanggung jawabkan, tidak bisa statemen saja kita akan bikin pabrik kan banyak brand seperti itu,” sambungnya.
Komitmen bisnis yang sudah terdaftar itulah yang membuat VinFast tidak bisa mengubah strateginya di pasar Indonesia, terlebih harus numpang pabrik sementara seperti Neta dan Chery.