100kpj – BYD akan meramaikan pasar otomotif Indonesia tahun ini. Sebelum resmi memperkenalkan diri, sejumlah produknya sering kepergok kamera uji coba di jalan, bahkan sudah ada yang dilengkapi pelat nomor.
Secara tidak langsung 100kpj melihat mobil listrik All New BYD e6 terbaru tanpa selubung kamiflase, dan sudah dilengkapi pelat nomor, di kawasan Jalan Galunggung, Jakarta Selatan, Selasa 8 Januari 2024.
Tidak diketahui status kepemilikan MPV (Multi Purpose Vehicle) pelahap seterum tersebut, bisa saja memang sudah dimiliki seseorang yang dibeli melalui jalur importir umum.
Karena berbeda dengan penampakan sebelum-sebelumnya saat tertangkap kamera, di mana logo BYD pada mobil-mobil listrik mereka saat uji coba di jalan selalu ditutup seperti halnya Seal, Atto 3, dan Dolphin.
Merangkum dari sejumlah sumber, e6 debut 2009, lalu mulai digunakan oleh Bluebird pada 2019 sebagai taksi listrik pertamanya yang dibeli dalam jumlah banyak.
Berbeda dengan e6 yang kami lihat, mobil tersebut adalah generasi terbarunya dengan perubahan total dari sisi platform, bodi, interior, kaki-kaki, hingga powertrain di dalam yang meliputi baterai, hingga dinamonya.
BYD e6 generasi kedua memiliki desain lebih moderen, dan elegan, bahkan dimensinya menjadi bongsor. Panjang mobil listrik itumencapai 4.695 mili meter, lebar 1.810 mm, tinggi 1.670 mm, dan jarak poros roda 2.800 mm.
Mengandalkan baterai cukup besar berdaya 71,7 kWh (kilowatt hour), menurut pengujian WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure), MPV listrik itu bisa berjalan sejauh 522 km (kilometer).
Untuk waktu pengisian baterainya dari 20 persen sampai 80 persen diklaim hanya butuh waktu 40 menit menggunakan fast charging listrik searah, alias DC berdaya 70 kW.
Sementara tenaga yang dihasilkan dari motor listrik penggeraknya setara 93 dk. Soal konsumsi daya listriknya diklaim 17,1 kWh per 100 km, artinya per kWh mobil itu bisa berjalan 5,8 km, tidak tergolong irit.
Kemudian ada mobil listrik penumpang, yaitu BYD e6 dan T3 sebagai armada taksi Blue Bird yang beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Artinya meski produsen resminya belum hadir, tapi produknya sudah mengaspal lebih dulu.
“Kami masuk Indonesia itu pada 2018, dan pada 2020 menghadirkan transportasi umum yang berlanjut hingga 2021 dengan menghadirkan kendaraan elektrik yang sudah mencapai 55 unit untuk bus elektrik di Jakarta,” ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao dilansir Antaranews.
Pada semester pertama 2024 BYD Indonesia secara resmi akan hadir, langkah awal bisnis mereka akan impor utuh terlebih dahulu sebelum bangun pabrik untuk produksi lokal.