100kpj – PT Pindad (Persero) bukan hanya menyediakan alutsista, atau alat perang untuk militer Indonesia, namun perusahaan milik negara itu diam-diam sudah menciptakan mobil listrik, dan motor listrik sejak 2023.
Sebelum kendaraan listrik, Pindad mempopularkan mobil taktis bernama Maung yang dibuat di Bandung, Jawa Barat. Mobil gagah penggerak 4x4 itu beberapa kali dipakai Prabowo Subianto, dan Presiden Jokowi.
Setelah Maung, perusahaan pelat merah itu mengembangkan EV (Electric Vehicle). Pertama adalah Morino Moto EV yang sempat digunakan dalam ajang EV Fun Trip di kawasan Bandung, Jawa Barat, pada Juni 2023.
Motor listrik bergaya petualang tersebut diklaim memiliki TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 80 persen, dan suda terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual kategori Desain Industri dari Kementerian Hukum dan HAM, sejak Februari 2022.
Dalam bentuk konsepnya Moto EV sempat dipamerkan, dan diuji coba di Sirkuit Mandalika, pada 19-21 November 2021 oleh pemerintah. Meski sudah diproduksi massal, namun tidak ada informasi lengkap cara pembelian motor listrik tersebut.
Morino Moto EV dibekali baterai 72 volt 50 Ampere hour yang diklaim bisa jalan sejauh 100 km namun dengan kecepatan 40 km per jam, dan waktu pengisiannya 3-4 jam. Dinamonya berdaya 5 kilowatt atau setara 6,7 dk dengan kecepatan maksimal 80 km per jam.
Setelah motor listrik, Pindad mulai mengembangkan mobil listrik sekitar November 2023 dengan memanfaatkan platform Maung sebagai kendaraan taktis pertama mereka yang dijual umum. Diketahui Maung sendiri dikembangkan dari rancang bangun Toyota Hilux.
Mobil listrik konsep bergaya SUV itu diberi nama Morino EV. Dibekali motor penggerak berdaya 125 kW atau setara 160 dk, dan kecepatan maksimalnya 100 km per jam. Baterai di dalamnya 292 volt, atau 150 ribu mAh yang punya jarak tempuh hanya 170 km.
Tidak puas sampai di situ, perusahaan pelat merah tersebut kembali menciptakan motor listrik dan diperkenalkan pada Desember 2023, kali ini bergaya matik dengan nama EV-Scooter.
Dipersenjatai baterai berdaya 72 Volt 36 Ampere hour yang diklaim bisa jalan sejuah 100 km, dan hanya butuh waktu 2-3 jam untuk proses pengisiannya, namun tidak ada penjelasan terkait daya listrik yang dibutuhkan.
Motor listrik dengan BLDC 3 kilowatt itu punya kecepatan maksimal 70 km per jam. Soal harga belum ada bocorannya, begitu pun dengan warna yang tersedia, dan fitur-fitur penunjang di dalamnya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero), Sigit P. Santosa mengatakan, EV-Scooter ini merupakan hasil kerja sama dengan PEI, dan menjadi salah satu produk inovasi yang ditargetkan diproduksi massal.
EV-Scooter diproduksi massal, atau mulai dijual ke masayrakat pada tahun ini. PEI bukan hanya bertugas dalam proses perakitan motor listrik bergaya petualang tersebut, melainkan mendukung rantai pasoknya.
“Selain untuk assembly, tetapi kita libatkan dalam proses pengembangan produk bersama dengan divisi inobasi Pindad, untuk suplly chain manufacturing sepenuhnya di PT PEI. Dengan diluncurkannya EV-Scooter, di Januari 2024 ini kita bisa segera mendapatkan kontrak & produksi massal,” tuturnya.